Medan | Kelompok mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus Sumatera Utara menggelar dialog publik dalam rangka memberikan apresiasi serta saran terhadap 100 hari kerja Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Selasa (28/1).
Juru Bicara Cipayung Plus yang juga merupakan Korwil GMKI Sumut – NAD, Arion Pasaribu, mengatakan dalog ini bertujuan menyampaikan apresiasi, saran, dan harapan terkait kinerja presiden, khususnya untuk pembangunan di Sumatera Utara.
Mahasiswa menilai bahwa Presiden Prabowo Subianto masih berada dalam jalur yang tepat untuk memenuhi janji-janji kampanyenya.
“Kami melihat progres yang berjalan, ada yang cepat, ada yang lambat, dan itu hal yang wajar. Secara umum, kami menilai kinerja Presiden Prabowo masih on the track,” kata Arion didampingi Muhammad Tarmizi selaku, Ketua PKC PMI Sumut, Rahmat Taufan Pardede selaku Ketum DPD IMM Sumut, Wita Putra selaku Ketum PW KAMMI Sumut dan Kamaluddin Nazuli Siregar selaku Ketua PW HIMMAH Sumut.
Arion menuturkan Cipayung Plus Sumut mengapresiasi langkah konkret pemerintah dalam mewujudkan program yang pro-rakyat dan berorientasi pada pembangunan berkelanjutan.
Adapun 11 poin utama apresiasi mereka yakni (1) Program Makan Bergizi Gratis (MBG): Janji kampanye Presiden Prabowo terealisasi melalui pemberian makanan bergizi gratis kepada siswa sekolah, menunjukkan komitmen terhadap kesehatan dan kesejahteraan generasi muda.
(2) Efisiensi APBN: Pemotongan anggaran perjalanan dinas sebesar Rp20 triliun dan pengurangan acara seremonial yang boros anggaran menjadi bukti pengelolaan anggaran yang efektif. (3) Penghapusan Utang UMKM dan Nelayan: Pemerintah meringankan beban ekonomi pelaku usaha kecil dan nelayan dengan penghapusan utang.
(4), Stimulus Bantuan Sosial: Paket stimulus Rp38 triliun menunjukkan keberpihakan kepada rakyat kecil dan upaya mengurangi kemiskinan. (5), Pembatalan Kenaikan PPN: Penundaan kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) membantu menjaga daya beli masyarakat.
(6), Pengesahan RUU EBET: Komitmen terhadap energi baru dan terbarukan untuk ketahanan energi nasional. (7), Bergabung dengan BRICS: Indonesia memperkuat posisi di kancah internasional melalui aliansi strategis. (8) Konsolidasi Kebijakan dan Anggaran: Efisiensi kebijakan dan anggaran dilakukan secara optimal dalam waktu singkat.
(9) Peningkatan Citra Pemerintahan: Tingkat kepuasan publik meningkat signifikan, dengan pengelolaan keamanan dan agenda besar seperti Natal dan Tahun Baru yang berjalan kondusif. (10), Perjuangan Kemerdekaan Palestina: Prabowo secara konsisten membawa misi kemerdekaan Palestina di berbagai forum internasional, termasuk KTT di Mesir. (11), Sukses Pilkada Serentak: Proses demokrasi berjalan aman dan kondusif berkat koordinasi yang baik antara aparat TNI dan Polri.
Selain apresiasi, mahasiswa juga memberikan saran dan kritik yang konstruktif. Ada tujuh poin saran utama Cipayung Plus adalah pertama, ketahanan pangan dan energi, di mana fokus pada swasembada pangan berbasis teknologi serta percepatan transisi energi bersih.
Kedua, pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) seperti reformasi kurikulum, peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik, dan pendidikan gratis hingga perguruan tinggi. Ketiga, Infrastruktur Berkelanjutan, memastikan proyek infrastruktur memberikan dampak positif bagi masyarakat serta lingkungan.
Keempat, Stabilitas Politik dan Demokrasi: Memperkuat kebebasan pers dan transparansi pemerintahan. Kelima, Ekonomi dan Investasi Berkeadilan: Memberdayakan UMKM dan mengurangi ketimpangan sosial.
Keenam, Perlindungan Lingkungan: Mengatasi eksploitasi sumber daya alam dan memperkuat mitigasi perubahan iklim. Terakhir, Layanan Kesehatan: Perluasan akses layanan kesehatan, terutama di daerah terpencil, serta penguatan sistem jaminan kesehatan nasional.
“Pola kami berbeda dari biasanya. Jika sebelumnya mahasiswa turun ke jalan untuk demo, kali ini kami memilih pola dialog untuk memberikan masukan. Tujuan kami adalah mendukung keberhasilan program pemerintah demi Indonesia yang lebih baik, sehingga harapan masyarakat agar pemerintah terus berkomitmen dalam mewujudkan Asta Cita untuk Indonesia yang lebih maju, adil, dan sejahtera,” ungkapnya.
Pj Gubernur Sumut, A Fathoni melalui Kadispora Sumut, M Mahfullah Pratama Daulay, membuka kegiatan ini. Ia mengatakan Pemprov Sumut berkomitmen dalam mewujudkan visi pembangunan Indonesia Emas 2045 melalui langkah strategis yang sejalan dengan Visi Misi Presiden dan Gubernur. Strategi ini diterjemahkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2025–2029.
Pertama, berkat Tuhan Yang Maha Esa berupa keberagaman keunggulan antar daerah menjadi potensi yang memerlukan sinkronisasi dan sinergi pembangunan antara tingkat nasional dan daerah. Hal ini bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan memperbaiki pendataan pembangunan di berbagai wilayah.
Kedua, pemerintah daerah beserta seluruh pihak yang berkepentingan diharapkan untuk fokus pada pengembangan potensi unggulan masing-masing daerah. Upaya ini diharapkan dapat memperkuat daya saing daerah secara nasional maupun global.
“Ketiga, kolaborasi menjadi kunci utama dalam pembangunan daerah. Sinergi antara pemerintah, masyarakat, akademisi, dan sektor swasta diperlukan untuk mengoptimalkan sumber daya yang tersedia. Dengan demikian, pencapaian tujuan pembangunan dapat dipercepat dan menghasilkan dampak yang berkelanjutan,” ungkapnya. (Aj/As/Red/Ril)