Medan — Pemerintah Kabupaten Asahan menegaskan dukungannya terhadap percepatan transisi energi nasional melalui partisipasi aktif dalam Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Sinergi Pengembangan Energi Terbarukan di Provinsi Sumatera Utara untuk Mendukung Transisi Energi Nasional” yang berlangsung di Ballroom Hotel Grand Mercure Maha Cipta Medan Angkasa,(6/11/2025).
Kegiatan yang dihadiri oleh Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE), para kepala daerah se-Sumatera Utara, serta sejumlah pemangku kepentingan di sektor energi ini menjadi forum strategis untuk memperkuat kolaborasi dalam pengembangan energi bersih dan berkelanjutan di kawasan Sumatera Utara.

Bupati Asahan, Taufik Zainal Abidin Siregar, S.Sos., M.Si., yang hadir langsung pada kesempatan tersebut, menyatakan bahwa Pemkab Asahan siap berperan aktif dalam mendukung kebijakan energi hijau.
“Pemerintah Kabupaten Asahan mendukung penuh pelaksanaan program energi terbarukan karena manfaatnya sangat besar bagi masyarakat,” ujar Bupati usai kegiatan FGD.
Lebih lanjut, ia mencontohkan keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Asahan 3 di Kecamatan Aek Songsongan sebagai bukti nyata kontribusi daerah dalam mendukung energi bersih.
“PLTA Asahan 3 yang baru diresmikan oleh Presiden RI beberapa waktu lalu memberikan dampak positif bagi masyarakat. Kini, penerangan sudah menjangkau hingga pelosok desa di Asahan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (PerindagESDM) Provinsi Sumatera Utara Fitra Kurnia, S.E., M.Si., dalam sambutannya mewakili Gubernur Sumatera Utara, menyampaikan bahwa provinsi ini memiliki potensi besar dalam pengembangan energi air.
“Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Air dan Mini Hidro (PLTA/PLTM) di Sumatera Utara sangat besar. Berdasarkan RUPTL 2024–2033, ditargetkan penambahan kapasitas sekitar 586 megawatt,” ujarnya.
Ia juga berharap Kementerian ESDM terus mendorong pengembangan PLTA/PLTM di wilayah Sumatera bagian utara (Sumbagut) guna memperkuat diversifikasi energi dan mengurangi ketergantungan terhadap gas bumi.
“Melalui FGD ini, kami berharap muncul rekomendasi konkret yang dapat mempercepat realisasi pengembangan energi baru terbarukan di Sumatera Utara,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, menekankan pentingnya peran strategis Sumatera Utara dalam memperkuat ketahanan energi nasional.
“Sumatera Utara memiliki peran besar dalam pasokan listrik nasional. Potensi energi baru terbarukan di provinsi ini luar biasa dan dapat mendukung tercapainya swasembada energi,” jelasnya.
Eniya juga menyampaikan harapan agar sinergi pemerintah pusat dan daerah semakin solid dalam mewujudkan pemerataan energi.
“Kami menargetkan, sesuai arahan Presiden RI Bapak Prabowo Subianto, pada tahun 2030 seluruh masyarakat Indonesia sudah menikmati listrik. Dengan akses listrik yang merata, kesejahteraan, pendidikan, dan perekonomian masyarakat pasti meningkat,” pungkasnya. (As)

