Medan — Bupati Asahan, H. Taufik Zainal Abidin Siregar, S.Sos., M.Si., menghadiri kegiatan Advokasi Penguatan Pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) se-Sumatera Utara yang berlangsung di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumatera Utara, Jalan Diponegoro, Medan, Jumat malam,7 November 2025.
Acara tersebut dihadiri oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Wakil Gubernur Sumatera Utara, Staf Ahli I TP PKK Provinsi Sumatera Utara, unsur Forkopimda Sumut, kepala daerah kabupaten/kota, serta sejumlah pejabat dari OPD terkait dan tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Sumatera Utara H. Surya, B.Sc., menegaskan komitmen Pemprov Sumut dalam meningkatkan perlindungan bagi perempuan dan anak. Ia mengungkapkan bahwa upaya kolaboratif yang dilakukan selama ini telah menunjukkan hasil positif.
“Kami memiliki komitmen kuat dalam mencegah dan menangani kekerasan terhadap perempuan dan anak. Bahkan, Indeks Ketimpangan Gender (IKG) berhasil turun dari 0,425 menjadi 0,399 pada tahun 2024,” ujarnya.
Surya menambahkan, isu perlindungan perempuan dan anak masih menjadi tantangan besar yang membutuhkan kerja sama lintas sektor.
“Sinergi antara lembaga perlindungan, dunia pendidikan, dan aparat penegak hukum sangat penting agar perlindungan yang diberikan benar-benar menyeluruh,” tegasnya.
Sementara itu, Menteri PPPA Arifah Fauzi memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara atas capaian yang diraih dalam bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Ia menyebut Sumut sebagai salah satu provinsi yang berhasil memperoleh Anugerah Parahita Ekapraya (APE) 2023.
Selain itu, Arifah juga mengungkapkan bahwa pada tahun 2025, sebanyak 15 kabupaten/kota di Sumatera Utara berhasil meraih penghargaan Kota Layak Anak (KLA). Kabupaten Deliserdang menempati kategori tertinggi (Nindya), disusul Kota Medan, Labuhanbatu Utara, Tebingtinggi, Labuhanbatu, dan Serdangbedagai (kategori Madya). Sementara itu, Binjai, Asahan, Batubara, Tapanuli Selatan, Karo, Sibolga, Padangsidimpuan, dan Padanglawas Utara meraih kategori Pratama.
“Kami berterima kasih kepada seluruh kepala daerah yang telah menerapkan kebijakan pembangunan berperspektif perempuan dan anak. Ini merupakan langkah nyata menuju Indonesia yang ramah bagi semua,” ujarnya.
Usai kegiatan, Bupati Asahan Taufik Zainal Abidin Siregar yang hadir bersama Kepala Dinas P2KBP3A Kabupaten Asahan, Edi Sukmana, menyampaikan bahwa advokasi ini menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen daerah terhadap isu kesetaraan gender dan perlindungan anak.
“Pemerintah Kabupaten Asahan akan terus memperkuat sinergi dengan pemerintah provinsi dan pusat dalam memperluas jangkauan perlindungan bagi perempuan dan anak, melalui edukasi masyarakat serta pengembangan desa ramah perempuan dan layak anak,” tuturnya.
Bupati juga menilai kegiatan ini sebagai sarana strategis untuk memperkuat koordinasi antar daerah.
“Forum ini menjadi wadah berbagi pengalaman sekaligus memperkuat kerja sama dalam mengatasi berbagai persoalan sosial yang dihadapi perempuan dan anak di tingkat lokal,” pungkasnya. (As)

