Senin, Februari 3, 2025
spot_img

Gendang Guro-Guro Aron di Tigalingga, Bupati Eddy Berutu: Bentuk Tanggungjawab Pemuda Lestarikan Budaya

DAIRI– Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu menghadiri acara Gendang Guro-Guro Aron Muda-Mudi Tigalingga Mburo Ate Tedeh di Kecamatan Tigalingga, Jumat (17/11/2023) malam.

Bupati Dairi Eddy Berutu dalam sambutannya menyampaikan, bentuk kreasi gendang guro-guro adalah bentuk dan perwujudan muda-mudi untuk melestarikan budaya dan adat Karo.

Gendang Guro-Guro Aron, lanjut Eddy Berutu, merupakan pesta hiburan yang mengandung banyak makna, khususnya dalam mempererat silaturahmi antar masyarakat.

“Saya bangga dengan kegiatan ini. Tentu memang keharusan kita menjaga dan melestarikan budaya ini. Budaya jadi ciri dan identitas kita di tengah perkembangan zaman. Dengan demikian budaya jadi pemersatu kita, menumbuhkan martabat kita di mata bangsa-bangsa,” katanya mengawali.

Dalam pesta muda-mudi yang juga dihadiri Anggota DPRD Dairi Jembal Ginting, Camat Tigalingga Saut Sinaga, Camat Tanah Pinem Jonathan Ginting, dan unsur Forkopimca dan tokoh-tokoh masyarakat ini, Bupati menyampaikan rasa bangga pada pemuda Tigalingga yang menggelar acara ini.

Dijelaskannya, membuat acara seperti ini jadi bentuk latihan untuk lebih bertanggung jawab mengelola even.

“Selain bentuk penghargaan akan budaya sebagai kearifan lokal, pesta gendang guro-guro juga bentuk latihan bagi anak muda untuk lebih bertanggung jawab, secara khusus dalam mengelola even. Saya gembira semua terlaksana rapi. Dipupuklah terus. Ini kesempatan bagi pemuda untuk berlatih diri mengelola segala sesuatunya dan bertanggungjawab di dalamnya. Kita ingin jadi bangsa besar, semua dimulai dari hal yang kecil. Pesta muda mudi ini adalah proses belajar agar muda-mudi lebih bertanggung jawab,” katanya mengakhiri.

Dilansir dari laman Kemendikbud, Guro-guro Aron berasal dari dua kata, yaitu “Guro-guro” dan “Aron”. Guro-guro bermakna senda gurau atau bermain, sedangkan Aron berarti muda-mudi (tidak terbatas usianya) dalam satu kelompok kerja untuk mengerjakan ladang. Jika digabungkan, maka Guro-Guro Aron berarti pertunjukan seni budaya Karo yang dilakukan oleh para muda-mudi suku Karo yang berada di dalam kelompok kerja yang mengerjakan ladang dengan menampilkan gendang Karo dan perkolong-kolong (penyanyi) diiringi tarian para muda-mudi. (As)

Berita Untuk Anda

Terpopuler

Viral Selebgram Baca Ayat Alquran Diiringi Musik DJ, Kini Minta Maaf

Mira Ulfa selebgram asal Aceh sempat viral di media sosial,...

Dinas Diskominfo Sumut Terima Kunjungan DPW PWDPI

Terbentuknya Dewan Pengurus Wilayah Sumatera Utara (DPW PWDPI) Persatuan...

Polisi Ringkus 4 Pencuri iPhone 13 di Pintu Tol Bandar Selamat

Medan – Empat pelaku pencurian di depan pintu Tol...

Penantian Masyarakat Selama 18 Tahun Jalan Tidak Kunjung Diperbaiki

Serdang Bedagai | Penantian Masyarakat Dusun VII Desa II...

Kombes Donald Simanjuntak Dipecat Terkait Kasus Pemerasan Penonton Asal Malaysia

Mantan Direktur Reserse Narkoba (Dirresnarkoba) Polda Metro Jaya Kombes Donald...

Rutan Kelas I Medan Bersama PT Asia Karet Sentosa Ikuti Pameran di PRSU

Rutan Kelas I Medan Kanwil Kemenkumham Sumut Bersama PT...