DAIRI – Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu dalam Kunjungan Kerjanya di Kecamatan Siempat Nempu Hilir (Sinehi) berpesan kepada siswa SMPN 2 Sinehi untuk tidak melakukan bulying (perundungan) dan senantiasa bijak dalam bermedia sosial (medsos), Kamis (7/3/2024).
Bupati yang didampingi kepala sekolah SMPN 2 Sinehi Mardianto Sinaga menyampaikan bahwa dalam kongres PGRI ke XXIII beberapa waktu lalu, Presiden RI Jokowidodo menyampaikan bahwa sekolah harus menjadi safe house (red : rumah aman) bagi siswa/pelajar.
“Dalam kongres itu, Jokowi menjelaskan bahwa kasus bulying akan mempengaruhi kualitas SDM kita, padahal pada hakikatnya Indonesia memiliki kesempatan besar untuk melompat lebih tinggi menjadi negara maju. Pesan ini harus sampaikan kepada anak-anakku sekalian,” kata bupati.
Disebutkan, bila kasus bulying ini makin marak dikalangan pelajar upaya kita dalam mencapai Indonesia Emas di 2045 dan menjadi negara maju akan sulit diwujudkan.
“Kasus Bulying bukan hanya terjadi secara langsung didunia nyata, tapi sosial media atau dunia maya juga menjadi pemicu maraknya kasus bulying. Itulah pentingnya kita bijak dalam bermedia sosial. Jangan sampai medsos atau gadgetmu yang mengontrolmu,”tambahnya
Sekolah sebagai pusat pendidikan kata Eddy Berutu memiliki peran untuk mencetak, membangun SDM yang baik, baik secara fisik, skill, mental dan karakter. Sekolah pun menjadi sarana Siswa untuk ditempa menjadi pribadi yang optimis, berani berkompetisi kreatif dgn inovatif.
“Dalam hal ini, Guru tidak boleh diam, guru harus lebih banyak belajar yang juga memiliki tanggung jawab serta menjadi ujung tombak menciptakan lingkungan sekolah yang aman bagi siswa. Kasus bulying tak boleh ditutup-tutupi tapi harus diselesaikan. Mari bijak bermedia sosial, dan Stop Bulying,” katanya mengakhiri.
Sebagai informasi, SMPN 2 Sinehi ini memperoleh pembangunan di Tahun 2023 yakni rehabilitasi 4 ruangan kelas dengan biaya Rp. 483.687.200 dan rehab toilet dengan anggaran Rp. 78.875.000. (Nid)