Medan – Peristiwa cekcok antar warga dan salah satu oknum polisi diduga berdinas di Polda Sumut, di pintu keluar tol Binjai, Sabtu (20/4/2024) siang berbuntut panjang, SAS selaku pemilik kendaraan yang ditabrak H-S (terlapor). Resmi melaporkan peristiwa tersebut ke Bidpropam Polda Sumut.
SAS membuat laporan ke Bidpropam Polda Sumut lantaran saat kejadian, H-S mengaku selaku anggota polri yang berdinas di polda sumut sambil menunjukkan senjata dan kartu anggota (KTA) kepada SAS
“Sudah resmi saya laporkan ke Bidpropam Polda Sumut,” jelas SAS kepada awak media, Minggu (21/4/2024)
Atas pelaporan dan kejadian tersebut, simson berharap Kapolda sumut terkhusus pihak Bidpropam memberikan keadilan.
“Kedua anak saya yang masih balita sampai trauma karena sewaktu ditabrak dari belakang, mereka dalam kondisi tidur,” pungkas SAS.
Adapun penyebab kejadian cekcok antar kedua belah pihak, karena istri dari SAS tengah mengisi saldo E-tol di pintu keluar tol binjai yang posisi rute saldo cukup. Dimana, posisi mobil HS berada dibelakang mobil SAS. Namun SAS yang lupa bahwa saldo e-tolnya tak cukup. Berhenti dan langsung turun untuk mengisi saldo. Diduga tidak sabar HS langsung menabrak mobil SAS yang tepat berada didepannya.
“Saldo kartu e-tol saya tak cukup, tepatnya di plang pintu tol II. Begitu istri saya turun untuk isi saldo, dia (HS) terus klasonin saya dan langsung menabrak mobil saya. Setelah selesai, kami keluar pintu tol tiba-tiba dia nunjukkan kartu anggota nya (KTA) sama senjata serta mengaku dari polda, makanya saya hapal namanya,” terang SAS
Walau sempat ditahan pihak pengamanan tol, HS langsung kabur seusai terlibat mulut dengan simson. Aksi tersebut pun viral dimedia sosial dan mendapat berbagai respon oleh warga net.
“Saya cuman minta pertanggung jawaban saja dari dia, bember depan dan belakang mobil saya penyok. Sempat juga petugas jaga palang tol mau nahan dia, tapi langsung kabur dan masih ngaku bertugas dipolda,” tambahnya
Arogansi kepemilikan senjata api kerap terjadi, terutama korbanya masyarakat biasa. Perlunya tindakan tegas dan perhatian serius pihak terkait, agar hal serupa tidak sering terjadi di kemudian hari. (As/Red)