DAIRI – Pemerintah Kabupaten Dairi mempersembahkan cerita legenda Sitagandera sebagai persembahan utama pada malam Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) ke-49, di Medan, Rabu (12/7/2023).
Legenda Sitagandera sendiri menceritakan perjalanan cinta seekor kera yang mencintai putri raja, Nan Tampuk Emas, namun mendapat penolakan dari sang raja.
Setelah melalui perjuangan yang cukup panjang, kera tersebut berubah wujud menjadi seorang manusia dan puteri raja merasa sangat bahagia.
Sitagandera pun akhirnya diangkat menjadi raja untuk memimpin rakyatnya.
Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Dairi Rahmatsyah Munthe mengatakan pertunjukan tersebut bertujuan untuk melestarikan kebudayaan Pakpak dan mempromosikan pariwisata di Kabupaten Dairi.
“Pertunjukan ini merupakan aktualisasi dan implementasi rencana kerja pemerintah Kabupaten Dairi, terutama dalam sektor wisata dan budaya,” ujarnya.
Kami, kata Rahmat, menampilkan kesenian budaya tradisional maupun kreasi untuk menjaga kelestariannya dan membantu kemajuan Kabupaten Dairi dalam sektor wisata. Harapannya, sektor pariwisata dapat menjadi penggerak perekonomian di Kabupaten Dairi.
Penampilan kesenian budaya Pakpak Dairi pada malam PRSU ke-49, juga diiringi Tari Nan Tampuk Emas sebagai tari pembuka, persembahan tari kreasi Pakpak, dan pengenalan tenun Ulos Silalahi. (nid)