Kisaran Gelaran Pekan Seni dan Budaya Daerah (PSBD) ke-6 Kabupaten Asahan kembali menghadirkan momen berkesan melalui penampilan memukau dari Etnis Pakpak. Dengan membawakan Tari Persembahan sebagai simbol penghormatan dan pelestarian warisan budaya leluhur, penampilan tersebut sukses memikat perhatian para pengunjung di arena utama PSBD, Rabu malam (8/10/2025).
Kehadiran Sekretaris Daerah Kabupaten Pakpak Bharat, Jalan Berutu, S.Pd., M.M, dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pakpak Bharat, Maringan Bancin, S.T., M.T, turut menambah semarak acara yang juga dihadiri para tokoh lintas etnis serta perwakilan dari 14 etnis yang berpartisipasi pada PSBD tahun ini.

Ketua Etnis Pakpak Kabupaten Asahan, Salman Berutu, menyampaikan rasa haru dan terima kasih atas dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Asahan dan Polres Asahan terhadap pembangunan Rumah Adat Etnis Pakpak.
“Kami berterima kasih atas perhatian yang begitu besar dari pemerintah daerah dan Kapolres Asahan. Bantuan hibah tanah dari Pemkab serta akses jalan yang dibuka oleh Polres menjadi bukti bahwa Etnis Pakpak diterima sebagai bagian dari keluarga besar masyarakat Asahan,” ujarnya dengan penuh emosional.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat Etnis Pakpak untuk terus menjaga kekompakan dan melestarikan nilai-nilai budaya dalam semangat kebersamaan antaretnis.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Pakpak Bharat, Jalan Berutu, yang hadir mewakili Bupati Pakpak Bharat, menyampaikan apresiasi tinggi kepada Pemkab Asahan atas dukungan terhadap seluruh kelompok etnis.
“Asahan telah menunjukkan bahwa keberagaman bukan penghalang, melainkan kekuatan. Kami tidak merasa kecil di sini, karena Asahan mampu menjadi contoh nyata daerah yang menyatukan berbagai etnis dalam satu wadah kebudayaan. Ini patut menjadi teladan bagi daerah lain,” tutur Jalan Berutu.
Ia juga berharap pembangunan Rumah Adat Pakpak dapat menjadi simbol persaudaraan dan semangat pelestarian budaya di Asahan.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Asahan, Rianto, S.H., M.A.P, menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk terus mendukung kegiatan pelestarian budaya melalui PSBD yang sepenuhnya didanai dari APBD Kabupaten Asahan.
“Seluruh etnis memiliki hak yang sama tanpa ada perbedaan. PSBD bukan hanya ajang budaya, tapi juga ruang bagi masyarakat untuk menggerakkan ekonomi dan memperkuat kebersamaan,” ucap Rianto.
Ia juga mengusulkan agar PSBD Asahan dapat ditetapkan sebagai agenda resmi nasional di bawah Kementerian Kebudayaan, mengingat nilai strategisnya dalam memperkuat harmoni dan ekonomi masyarakat.
“PSBD adalah cerminan wajah Asahan — beragam, bersatu, dan berdaya,” pungkasnya. (As)