Kamis, Juli 10, 2025
spot_img

Usai Berhubungan Badan Pedagang Sayur Tewas Dicekik Selingkuhan

Bus Puspa Indah yang ditumpangi Darto tiba di Jombang malam itu. Pria asal Desa Purwokerto, Ngimbang, Lamongan itu berangkat dari Sidoarjo ke Lamongan namun bukan untuk pulang ke rumah.

Dari Jombang ia naik bus lagi jurusan Babat. Darto lalu turun di SPBU di seberang Pabrik Kebun Tebu Mas, Sidokumpul, Kecamatan Sambeng.

Darto hendak menemui Iswatun (37), kekasih gelapnya. Di SPBU itu, Darto mengirim SMS ke Iswatun bahwa dirinya sudah sampai dan menunggunya di kantin sambil makan.

Darto dan Iswatun merupakan pasangan selingkuh. Mereka merajut cinta terlarang. Darto datang ke Lamongan karena diminta Iswatun.

Perempuan yang merupakan pedagang sayur keliling itu mengajak Darto untuk berhubungan badan dan akan memberi uang Rp 500 ribu setelahnya. Tawaran Iswatun disetujui Darto.

Sidoarjo Dibunuh Usai Jual Keperawanan
Darto dan Iswatun sebenarnya sudah sama-sama berkeluarga. Keduanya berasal dari desa yang sama di Kecamatan Ngimbang.

Namun Darto telah pindah ke Nganjuk ikut istrinya dan bekerja sebagai sopir di Sidoarjo.

Darto secara tak sengaja bertemu lagi dengan Iswatun saat berkunjung ke desa asalnya di Lamongan. Keduanya lalu saling bertukar nomor ponsel dan komunikasi pun kerap dilakukan.

Cinta lama pun tumbuh kembali. Mereka sempat berpacaran sebelum sama-sama menikah dengan orang lain.

Setelah menunggu sekian waktu, Iswatun pun datang dengan mengendarai motor Honda Vario 125 warna putih nopol S-5057-LX. Iswatun lalu menjemput Darto dan menuju Desa Manungrejo. Di sana keduanya menuju sebuah gubuk dan melakukan persetubuhan.

Puas bersetubuh, Iswatun lalu merogoh dompetnya dan memberikan uang Rp 100 ribu ke Darto. Karena tak sesuai yang dijanjikan yakni Rp 500 ribu, Darto pun protes.

“Lho, kok satus. Jaremu limangatus (Lho kok seratus ribu. Katamu lima ratus ribu),” kata Darto kepada Iswatun saat itu.

Iswatun lalu menimpali bahwa uang Rp 100 ribu pemberiannya itu sudah banyak. Ia lalu membandingkan pria lain yang berhubungan badan dengan dirinya biasanya hanya diberi sedikit.

Darto bertambah emosi mendengar jawaban Iswatun. “Gendhak’an sing endi? Jarene cuma aku tok (pacar yang mana? Katanya cuma aku saja),” ujar Darto.

Iswatun pun menyebut nama pacarnya yang lain yakni Parianto dan seorang lagi dari Lombok. Darto pun naik pitam dan langsung mencekik leher Iswatun yang masih dalam keadaan tanpa busana itu.

Setelah memastikan Iswatun tewas, Darto kemudian mengangkat tubuh Iswatun keluar dari gubuk dan menaruhnya di tumpukan jerami. Pembunuhan itu terjadi pada Senin, 21 Maret 2016 dini hari.

Darto kemudian kembali ke Gubuk dan mengenakan pakaiannya. Ia lalu membawa tas milik Iswatun yang berisi uang Rp 1,3 juta. Darto juga mengambil kalung dan Handphone Nokia 103, motor Iswatun lalu kabur.

Sampai di Ploso, Jombang, Darto membuang ronjot atau rengkek yang ada di motor Iswatun, yang biasanya dipakai untuk berjualan sayur itu. Untuk menghilangkan jejak juga, Darto mencoba mengirim SMS secara acak ke sejumlah nomor kenalan Iswatun.

Isi SMS itu berisi bahwa dirinya akan dibunuh Parianto. SMS ini dimaksudkan agar yang dituduh membunuh Iswatun bukan dirinya tapi Parianto yang merupakan pacar korban lainnya.

Barang-barang milik Iswatun ini kemudian dijual. Sedangkan handphone Nokia diberikan kepada orang lain.

Mayat Iswatun ini kemudian ditemukan sekitar pukul 13.00 WIB oleh warga bernama Sirin. Penemuan itu membuat geger dan dilaporkan ke aparat desa setempat.

Selanjutnya polisi datang ke lokasi dan melakukan olah TKP. Mayat kemudian dievakuasi ke RSUD Ngimbang.

Polisi sempat menemui kendala dalam mengungkap kasus pembunuhan itu hingga beberapa minggu lamanya sebab minim saksi dan barang bukti. Meski demikian, setelah terus dilakukan penelusuran akhirnya tabir kematian Iswatun terungkap.

Polisi menangkap Darto di Desa Kecubung, Kecamatan Pare, Nganjuk pada Jumat, 22 April 2016. Darto ditangkap saat hendak mengantarkan anaknya berobat ke Puskesmas.

Darto langsung digelandang ke Polres Lamongan. Di hadapan penyidik, Darto mengakui semuanya setelah ditunjukkan sejumlah bukti.

Senin 25 April 2016, Darto kemudian dirilis sebagai pelaku tunggal pembunuhan Iswatun. Selanjutnya ia dijerat dengan Pasal 339 KUHP tentang pembunuhan dan menjadi pesakitan di Pengadilan Negeri Lamongan.

Kamis 15 September 2016, Darto divonis Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lamongan hukuman pidana selama 15 tahun penjara.

Vonis ini sesuai dengan tuntutan jaksa sebelumnya. Ini karena Darto terbukti melakukan pembunuhan disertai tindak pidana lainnya.

“Menyatakan terdakwa Darto bin Waeman telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana pembunuhan yang disertai dengan tindak pidana lain.

Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara 15 tahun,” kata Hakim Ketua Jumadi Apri Ahmad saat membacakan amar putusannya.

Artikel Ini Merupakan Crime Story
Sumber: detikjatim

Berita Untuk Anda

Terpopuler

Viral Mobil Polisi Dikemudikan Anak di Bawah Umur Untuk Jalan-jalan di Kota Medan, Ini Kata Poldasu

Medan – Polda Sumatera Utara bergerak cepat menindaklanjuti video...

NCW Desak Menteri Impas Periksa Kinerja Pejabat Struktural dan Jft Kanwil Dijenim Bali

Jakarta – Untuk melaksanakan amanah UUD 1945 membentuk suatu...

Kadis Topan Ginting Terpojok di KPK Setelah Terima Suap 2 Miliar, Karir Camat hingga Jadi Tersangka

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Kepala Dinas (Kadis)...

Bermain Air di Kolam Renang Licia Binjai, Anak-anak Alami Sakit Mata

BINJAI | Sejumlah anak sekolah dasar mengalami sakit mata...

Viral Oknum Polisi di Medan Lakukan Pungli, Propam Bertindak

Medan – Tindakan tegas ditunjukkan Seksi Profesi dan Pengamanan...

Barak Judi dan Narkoba di Jalan Dipanegara Medan Baru Kembali Buka, Polisi Akan Tindak

Medan - Lokalisasi judi dan narkoba di jalan Dipanegara kecamatan...

BERITA TERKAIT

BERITA LAINNYA

Ketua dan Wakil Ketua Dekranasda Kabupaten Asahan Ikuti Semarak HUT Ke-45 Dekranas

Semarak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-45 Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) resmi digelar di BSCC Dome Balikpapan, Kalimantan Timur, pada 9–11 Juli 2025. Agenda ini...

Wakil Bupati Asahan Buka Rakor TRC PB, Tegaskan Kesiapsiagaan Hadapi Bencana

Pemerintah Kabupaten Asahan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC PB) Kabupaten Asahan di Aula Kenanga Kantor Bupati Asahan pada Rabu...

Ketua TPP PKK Kabupaten Asahan Ikuti Puncak Peringatan HKG ke-53 PKK

Plenary Hall, Samarinda Convention Center berubah menjadi pentas kolosal terhadap dedikasi perempuan. Ribuan kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dari seluruh Indonesia berkumpul dalam satu...

NCW Apresiasi Sikap Tegas Kakanwil Ditjen Imigrasi Bali

Jakarta - Nasional Coruption Watch – Untuk melaksanakan amanah UUD 1945 membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia sebagaimana yang dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara...

Wakil Bupati Asahan Terima Kunjungan Kerja Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara dari Dapil 5

Wakil Bupati Asahan, Rianto, SH., M.A.P menerima Kunjungan (Kerja) dari Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara dari Dapil (Daerah Pemilihan) 5 di Aula Melati Kantor...

Wakil Bupati Asahan Pimpin Apel Gabungan Bulan Juli 2025

Wakil Bupati Asahan, Rianto, SH., M.A.P memimpin langsung Apel Gabungan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Asahan yang dilaksanakan di halaman Kantor Bupati Asahan. Apel Gabungan ini...

Wartawan dan Camat Tuntungan Sepakat Bersinergi Ciptakan Lingkungan Informasi yang Positif

Medan – Forum Wartawan Tuntungan (Forwatun) melakukan audiensi resmi ke Kantor Camat Medan Tuntungan dalam rangka memperkenalkan kepengurusan baru sekaligus menjalin kemitraan yang sehat...

Viral Mobil Polisi Dikemudikan Anak di Bawah Umur Untuk Jalan-jalan di Kota Medan, Ini Kata Poldasu

Medan – Polda Sumatera Utara bergerak cepat menindaklanjuti video viral di media sosial tentang mobil dinas Polri Provos Polres Tapanuli Selatan (Tapsel) yang diduga...