DAIRI – Dari lima komoditas pangan strategis kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara, empat di antaranya dinyatakan sebagai komoditas surplus Kabupaten Dairi. Keempat komoditas tersebut yaitu beras, cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah.
Hal ini disampaikan Gubernur Sumatera Utara Eddy Rahmayadi dalam High Level Event Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Sumatera Utara Tahun 2023, bertempat di Aula Raja Inal Siregar Kantor Gubernur Sumatera Utara, Rabu (31/5/2023).
Menanggapai sambutan tersebut, Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu membenarkan data yang dipaparkan tersebut.
“Untuk saat ini kita memang sudah surplus untuk keempat komoditas pangan strategis dimaksud. Sementara untuk komoditas pangan strategis bawang putih, kita masih harus ekspor 100% dari luar daerah,” kata Eddy.
Mengatasi kekurangan tersebut, kata Eddy, Pemerintah Kabupaten Dairi telah berupaya untuk mempelajari dan meninjau kembali daerah-daerah di Kabupaten Dairi yang potensial untuk bertani bawang putih, sehingga Kabupaten Dairi dapat memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakatnya.
“Dengan adanya surplus tersebut, tentunya Pemerintah Kabupaten Dairi ingin berpartisipasi dalam menstabilkan inflasi di Indonesia, khususnya Sumatera Utara. Salah satunya, kita sudah tanda tangan perjanjian kerja sama dengan Pemkot Medan,” ujar Eddy.
Disampaikan Eddy, dengan menjalin kerja sama dengan Pemkot Medan, maka inflasi di Sumatera Utara dapat terkendali, mengingat Kota Medan merupakan penyumbang inflasi di Sumatera Utara.
“Kita juga suda ada Kawasan Pertanian Terpadu (KPT) di Kecamatan Parbuluan V, hasil panen dari KPT itu sudah kita jual ke Kota Medan dengan harga Rp 23.000/kg, harga ini lebih tinggi dari harga pasar saat ini. Dapat kita katakan, petani kita untung,” ujar Eddy
Selain empat produk tersebut, kata Eddy, Kabupaten Dairi juga surplus untuk komoditas jagung. Sentra jagung Dairi terdapat di Tanah Pinem, Gunung Sitember, dan Tigalingga. Potensi ini juga akan dijajaki kembali untuk dijalin kerjasama dengan daerah lainnya.
“Jagung kan bahan utama pembuatan pakan ternak, kalau harga jagung stabil, maka harga pakan ternak juga stabil. Sehingga, untuk ayam potong dan telur, harganya juga bisa stabil,” kata Eddy
Selain itu, untuk komoditas peternakan strategis, seperi domba dan kambing, Kabupaten Dairi telah mampu memenuhi kebutuhannya 100%.
“Meski demikian, seperti yang disampaikan Inspektur Kementerian Dalam Negeri Tomsi Tohir, pemerintah daerah tidak boleh lengah. Harus tetap bekerja keras di tengah gejolak inflasi dunia. Maka dari itu, saya berharap agar kita semua dapat bekerja sama dalam menjaga kestabilan pangan ini,” kata Eddy. (Nid)