Kamis, Mei 15, 2025
spot_img

Kenali Pemicu dan Tanda-tanda Remaja Menggunakan Narkoba

Dampak buruk narkoba tidak perlu diragukan lagi. Namun, kasus penyalahgunaan narkoba pada remaja justru semakin meningkat tiap tahunnya.

Hal ini sangat disayangkan karena narkoba tak hanya mengganggu prestasi akademik, tetapi juga berbahaya bagi kesehatan.

Tingkat penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja Indonesia terus mengalami peningkatan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) pada tahun 2018, setidaknya ada 2,2 juta remaja dari 13 provinsi di Indonesia yang menggunakan narkoba.

Ada banyak faktor tertentu yang dapat memengaruhi kemungkinan penyalahgunaan atau kecanduan narkoba pada remaja. Apa sajakah faktor itu?

Pemicu Remaja Menggunakan Narkoba
Berikut ini adalah berbagai faktor yang dapat membuat anak-anak dan remaja lebih berisiko terjerumus dan menjadi pecandu narkoba:

1. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan dari teman sebaya merupakan faktor risiko tertinggi penyalahgunaan narkoba pada remaja. “Ikut teman” atau “agar diterima di pergaulan” dapat memicu remaja untuk mulai mencoba narkoba hingga menjadi kecanduan.

Selain teman, anggota keluarga juga bisa menjadi faktor lingkungan yang membuat remaja kecanduan narkoba, terutama jika kondisi rumah tidak kondusif, misalnya karena tidak bisa menghadapi toxic parents atau kurang mendapatkan perhatian dari orang tua dan saudaranya.

2. Faktor psikologis
Remaja yang mengalami stres berat, gangguan perilaku, atau masalah psikologis, seperti depresi dan gangguan cemas, lebih berisiko mengalami kecanduan narkoba. Bagi mereka, mengonsumsi narkoba bisa menjadi salah satu cara atau bahkan solusi untuk mengatasi berbagai masalah yang sedang mereka alami.

3. Faktor genetik
Faktor keturunan juga menjadi salah satu faktor risiko penyalahgunaan narkoba pada remaja. Seorang remaja berisiko besar menjadi pecandu narkoba jika ia memiliki orang tua atau saudara kandung yang juga mengalami kecanduan narkoba atau alkohol.

4. Rasa ingin tahu
Rasa ingin tahu juga bisa membuat remaja penasaran untuk mencoba narkoba hingga akhirnya menjadi seorang pecandu. Penelitian menunjukkan bahwa mencoba narkoba pada usia muda akan meningkatkan risiko menjadi pecandu di kemudian hari.

Penting untuk memahami berbagai faktor risiko tersebut, sehingga dapat dilakukan upaya-upaya guna mencegah penyalahgunaan narkoba pada remaja.

Tanda-Tanda Remaja Menjadi Pecandu Narkoba

Remaja yang menggunakan narkoba bisa menunjukkan beberapa tanda dan gejala secara fisik maupun psikologis berikut ini:

Tanda fisik
Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala fisik yang dapat dikenali dari seorang pecandu narkoba:

-Mata merah dan pupil mata yang mengecil atau membesar Perubahan pola makan atau pola tidur.
-Penurunan atau peningkatan berat badan yang drastis dalam waktu singkat
-Sering kelelahan atau justru sangat bertenaga dan tidak bisa diam.

-Sulit atau tidak bisa tidur.
-Perubahan pada penampilan fisik atau ketidakpedulian terhadap penampilan.
-Sering mimisan.
-Batuk yang tidak kunjung sembuh.
-Mengalami kejang tanpa adanya riwayat epilepsi.
-Tanda perilaku dan psikologis.

Selain gejala fisik, remaja atau orang dewasa yang menggunakan narkoba juga bisa menunjukkan beberapa tanda dan gejala psikologis atau perubahan perilaku, seperti:

-Lebih tertutup dan terlihat seperti merahasiakan sesuatu.
-Perubahan suasana hati secara tiba-tiba.
-Berkurangnya minat terhadap hal-hal yang disukai sebelumnya.
-Sulit konsentrasi.
-Tidak memiliki motivasi dan tampak lesu.
-Cemas, paranoid, dan menarik diri dari lingkungan sosial.
-Sering bolos sekolah dan prestasi akademik menurun.

Tidak hanya gejala psikologis di atas, seorang remaja yang kecanduan narkoba juga sering kali berperilaku buruk, seperti mencuri atau menjual barang-barang hanya untuk membeli narkoba, kerap terlibat dalam perkelahian dengan teman, atau sering berselisih dengan keluarga dan guru.

Gejala Spesifik dari Jenis Narkoba yang Dikonsumsi

Selain gejala fisik dan psikologis, gejala yang lebih spesifik juga dapat muncul tergantung jenis narkoba yang dikonsumsi. Berikut ini adalah tanda dan gejala spesifik akibat efek narkoba berdasarkan jenis narkoba yang digunakan:

Obat golongan stimulan
Beberapa contoh narkoba yang termasuk golongan stimulan meliputi kokain, ekstasi, dan amfetamin. Narkoba jenis ini dapat menyebabkan peningkatan detak jantung dan tekanan darah, sulit tidur, tidak bisa diam, sering lapar, dan mudah lupa.

Obat golongan depresan
Narkoba yang termasuk obat golongan depresan, seperti obat penenang, heroin, dan ganja, akan membuat penggunanya merasa lebih rileks, mengantuk, napas melambat, tekanan darah menurun, detak jantung melemah, dan proses berpikir menjadi lebih lama.

Obat halusinogen
Obat halusinogen terkadang juga disebut sebagai obat psikedelik. Contoh narkoba yang termasuk dalam golongan obat halusinogen adalah magic mushroom, LSD, ketamine, ekstasi, dan ganja.

Narkoba jenis ini dapat menimbulkan halusinasi, perubahan suasana hati, mual, pusing, dan muntah-muntah.

Cara Mengatasi Kecanduan Narkoba pada Remaja

Peran orang tua untuk membekali anak dengan pengetahuan mengenai bahaya narkoba adalah sangatlah penting. Dengan informasi yang jelas dan akurat, anak-anak dan remaja akan mengerti dan memahami bahaya narkoba.

Saat menjelaskan perihal bahaya narkoba pada remaja, hindari penggunaan kalimat yang cenderung menakut-nakuti. Sebaliknya, berikan informasi yang jelas mengenai efek dan konsekuensi dari penggunaan narkoba.

Jika anak sudah terlanjur atau terbukti menggunakan narkoba, tetap hadapi dengan bijak dan terbuka. Sebagai orang tua, Anda mungkin sangat kecewa dan emosi Anda mudah terpancing. Namun, cobalah untuk berbicara dengan tenang agar anak merasakan adanya kepedulian, empati, dan kasih sayang.

Dengan mendengarkan dan memberikan ruang kepada anak untuk berbicara, mereka bisa menjadi lebih jujur untuk mengungkapkan apa yang sedang terjadi dan alasan mereka menggunakan narkoba.

Jika anak Anda menjadi salah satu korban penyalahgunaan narkoba pada remaja, Anda dapat membawanya ke psikiater untuk menjalani konsultasi dan pemeriksaan psikologis.

Setelah melakukan pemeriksaan, psikiater mungkin akan menyarankan anak untuk menjalani sesi psikoterapi, rehabilitasi narkoba, dan memberikan pengobatan untuk menangani kondisi anak Anda yang mengalami ketergantungan narkoba.

Ditinjau oleh : dr. Kevin Adrian

 

Berita Untuk Anda

Terpopuler

Bermain Air di Kolam Renang Licia Binjai, Anak-anak Alami Sakit Mata

BINJAI | Sejumlah anak sekolah dasar mengalami sakit mata...

FUI Sumut Kawal Sidang Kasus Penipuan Yang Melibatkan Pimpinan Ponpes

Pengadilan Negeri (PN) Binjai menggelar sidang perdana kasus penipuan...

Diskotik Krypton di Jalan Gajah Mada Medan Buka 24 Jam “Ada Peredaran Narkoba”

Medan - Tempat Hiburan Malam (THM) atau Diskotik Krypton di...

Lantik 12 Pejabat Tinggi Pratama, Wagub Sumut Surya Minta Tunjukkan Kinerja yang Lebih Maksimal

MEDAN - Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Surya...

Oknum Polisi di Labusel Diduga Pesta Narkoba, Ada Postingan Istri di Media Sosial

Medan - Salah satu istri oknum Polisi di Labuhan...

Judi Tembak Ikan Berlogo “Cobra” Muncul di Kepemimpinan Kapolsek Tuntungan yang Baru

Tuntungan - Kapolsek Medan Tuntungan baru melakukan serah terima jabatan,...

BERITA TERKAIT

BERITA LAINNYA

Pemkab Asahan dan IAIDU Perkuat Dukungan Pembangunan Daerah

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan dan pihak Institut Agama Islam Daar Ulum (IAIDU) Kabupaten Asahan siap bersinergi untuk mendukung pembangunan daerah. Hal ini disampikan Rektor IAIDU,...

Kabupaten Asahan LPPD Terbaik Se-Sumatera Utara

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan keluar menjadi yang terbaik di Kabupaten/Kota Se-Sumatera Utara (Sumut) dalam Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Berdasarkan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD)...

Kapolsek Iptu Syawal Sitepu: Pentingnya Keterbukaan Informasi dan Komunikasi Guna Mendukung Tugas Polisi

Medan - Dalam rangka memperkuat sinergitas antara kepolisian dan insan pers, Kapolsek Medan Tuntungan, Iptu Syawal Sitepu SH MH, menggelar silaturahmi dan temu ramah bersama...

Wakil Bupati Asahan Buka Bimtek Implementasi Fleksibilitas BLUD dan e-BLUD

Wakil Bupati Rianto SH MAP membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Implementasi Fleksibilitas BLUD dan e-BLUD, Jumat (09/05/2025). Bimtek yang dilaksanakan sejak tanggal 07-09 Mei 2025...

Bupati Asahan dan BPK Sumut Exit Meeting

Bupati Asahan, Taufik Zainal Abidin Siregar, S.Sos., M.Si menggikuti melaksanakan Exit Meeting Pemeriksaan Terinci atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Asahan Tahun Anggaran 2024...

Bupati Dukung Polres Dalam Penekanan Peredaran Narkoba di Asahan

Bupati Asahan, Taufik Zainal Abidin Siregar, S.Sos., M.Si mendukung Polres Asahan melakukan penekanan dan penangkapan peredaran narkoba di wilayah Khukum Polres Asahan. Dukungan ini disampaikan...

Bupati Asahan Upah-upah Calon jamaah Haji

Bupati Asahan, Taufik Zainal Abidin Siregar, S.Sos., M.Si meminta kepada seluruh jemaah calon haji untuk dapat memannfaatkan dan menerapkan ilmu yang telah dipelajari selama...

Bupati Asahan hadiri Rakor Kebijakan dan Layanan Pertanahan dan Tata Ruang

Bupati Asahan Taufik Zainal Abidin, S.Sos., M.Si mengikuti rapat koordinasi mengenai penyelesaian masalah pertanahan di Sumut bersama dengan Menteri ATR/BPN Nusron Wahid di Aula...