Minggu, Desember 22, 2024
spot_img

Oknum Ormas “Persekusi” Warga Desa Bandar Klippa

Dari tahun 1979 Anak-anak Melayu berladang dan punya rumah di kawasan itu. Namun 1981 di dozer dan tahun 2001 anak Melayu berladang lagi dengan menggunakan tangan, warga ikut gerakan bangun mesjid ngecor dan tarik kabel listrik untuk mesjid di kawasan itu.

Masyarakat anak Melayu Deli pada saat itu di dukung Alm Kol. Perkasa Alam dan Alm T. Nurdin yang merupakanTokoh masyarkat Sumut. Namun 2006 terjadi pergolakan Anak Melayu terjepit tersudut.

Sejarah Perjuangan Orang Tua sejak 1970an itulah tetap diteruskan, Anak Melayu masuk di Tim B Plus.

Kawan kawan anak Melayu terusir di tanah leluhurnya secara Fisik namun mengubah perjuangan dengan cara mengganti rugikan.
Sebagai Pemegang warisan keluarga Melayu terus berjuang, warga meneruskan perjuangan leluhur.

Namun perjuangan itu, kini kembali patah, kaum Elit telah mematahkan perjuangan sebagai anak Melayu yang telah berjuang menuntut pemulihan hak anak Melayu yang juga sudah mengganti rugi.

Bagi warga anak Melayu situasi sekarang ini, dengan adanya persekusi terhadap warga, terasa kurang pas dan tidak mengenakkan.

Sebagai WNI dan anak Melayu pinggiran sangat mengutuk tindakan persekusi tersebut karena tak ada nya sikap penghormatan atas jerih payah kami sebagai WNI dan sebagai anak Melayu yang sudah mengolah dan ikut membangun daerah dari beberap tahun lalu.

Warga meminta pimpinan ormas tersebut bisa bijaksana terhadap mereka, anak Melayu yang telah puluhan tahun berjuang untuk pemulihan hak anak Melayu Deli.

“Semoga masalah ini bisa selesai tanpa mengorbankan Anak Melayu Deli,”papar Dedi warga jalan Manunggal, Dusun II, Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan Deli Serdang.

“Saya korban persekusi oknum Ormas tersebut, saya meminta keadilan supaya mereka oknum ormas dari Medan Denai tersebut segera ditindak, karena telah memakai cara preman mengusir kami dengan keji dan tidak manusiawi,” ungkap Dedi. (Nik)

Latest Articles