Kamis, Januari 16, 2025
spot_img

Presiden Prabowo Minta Maaf ke Presiden Ketujuh Jokowi di Peresmian Terowongan, Ini Sebabnya

Presiden Prabowo Subianto meresmikan Terowongan Silaturahmi Masjid Istiqlal-Gereja Katedral Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2024).

Prabowo berkelakar bahwa dirinya hanya menikmati saat peresmiannya saja. Namun, terowongan itu dibuat pada masa kepemimpinan Jokowi.

Prabowo menyebut terowongan silaturahmi tersebut seharusnya diresmikan oleh Presiden ketujuh RI, Joko Widodo atau Jokowi.

Pembangunan terowongan sepanjang 33 meter yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral ini digagas oleh Jokowi pada tahun 2020. Namun, terowongan ini baru dibuka untuk masyarakat setelah diresmikan Prabowo.

“Peresmian terowongan ini adalah satu simbol yang sangat berharga. Terima kasih semua tokoh yang berhasil untuk mewujudkan simbol ini yang sesungguhnya dan sebenarnya diresmikan oleh Pak Joko Widodo, ya saya kebagian enaknya aja,” kata Prabowo saat peresmian, Kamis (12/12/2024).

“Banyak yang bekerja, ya itu namanya takdir ya. Jangan-jangan Pak Jokowi lagi nonton ini. Pak Jokowi, mohon maaf aku yang resmikan,” sambungnya disambut tawa para tamu undangan.

Dia mengatakan perancang atau arsitek Masjid Istiqlal beragama Nasrani yang ditunjuk oleh Presiden pertama RI Soekarno. Hal ini menunjukkan kehebatan masyarakat Indonesia dalam menjaga kerukunan beragama.

“Ini juga mengingatkan kita tidak hanya Masjid Istiqlal berdiri disamping Gereja Katederal, tapi yang merancang Masjid Istiqlal, arsiteknya ditunjuk oleh Presiden pertama kita justru bukan orang muslim, arsiteknya adalah orang Nasrani. Ini kehebatan bangsa Indonesia,” ujar Prabowo.

Dia menyampaikan terowongan ini merupakan simbol dari kerukunan antara umat beragama di Indonesia, meskipun memiliki banyak suku bangsa, etnis, agama, dan istiadat. Prabowo pun senang masyarakat Indonesia tetap hidup rukun untuk mencapai cita-cita bangsa.

“Bisa kita yakini bangsa kita salah satu negara yang paling majemuk di dunia. Kita memiliki 714 suku bangsa dan kelompok entis, yang tinggal di ribuan pulau, masing-masing memiliki agama budaya dan adat isitiadat yang khas,” jelas Prabowo.

Terowongan ini disebut Terowongan Silaturahmi karena dirancang untuk memfasilitasi pengunjung dari kedua tempat ibadah, Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, sehingga dapat saling terhubung dengan mudah.

Nama ini mencerminkan tujuan utamanya untuk mempererat hubungan antar umat beragama melalui akses yang lebih langsung dan praktis.

Terowongan ini juga bertujuan untuk menciptakan interaksi yang lebih dekat antara kedua tempat ibadah yang bersejarah ini, memperlihatkan bahwa meskipun berbeda dalam keyakinan, keduanya dapat saling terhubung dalam semangat persatuan.(As/viv/kmps/as)

Latest Articles