Senin, November 18, 2024
spot_img

Anggaran Miliaran Rupiah Renovasi Pasar Rakyat Parlilitan, Pedagang Kecewa

Humbahas – Sejumlah pedagang di pasar Rakyat Parlilitan Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) mengaku resah dan kecewa atas kebijakan Dinas Koperasi Perdagangan dan Tenaga Kerja (Kopenaker) Humbahas yang dinilai mempersempit lapak berjualan para pedagang.

Kepada wartawan sejumlah para pedagang menuturkan sejak pasar di bangun malah menjadi ajang untuk memperebutkan lapak untuk bisa berjualan di lokasi pasar tersebut.

Ironisnya, gonjang – ganjing di tengah pedagang terjadi setelah dilakukan Revitalisasi Pasar sebanyak dua kali. Atas hal itu, Revitalisasi pasar malah dianggap para pedagang hanya mempersempit lapak pedagang untuk berjualan.

Seperti di utarakan R Hasugian, lapaknya berjualan dahulunya hanya ada dua meter persegi. Setelah selesai di bangun malah dipersempit dan sekarang diberikan hanya kurang dari satu meter dengan akumulasi hanya ada dua ukuran keramik, bebernya.

“Sudah empat puluh tahun kami berdagang. Sekarang malah dipersempit lagi menjadi kurang dari satu meter, jadi menumpuk – numpuk lah dagangan kami sudah, “ucapnya, Selasa, (14/03/2023).

Senada dengan pernyataan R Hasugian, pedagang lainnya juga bermarga Siburian mengatakan lapaknya juga mengalami penyempitan.

“Tambah sempit sekarang akibat adanya pedagang baru ditempatkan disini. Pedagang baru ini tidak pernah kami lihat sebelumnya, saya sudah berjualan disini dua puluh tahun lebih,” ujarnya.

Adanya gejolak di antara para pedagang menimbulkan rumor baru, bahwa diduga orang baru yang berdagang tersebut disebut – sebut ada membayar sejumlah uang untuk dapat mendapat lapak di pasar tersebut.

” Lapak berjualan sudah sempit, ditambah lagi pedagang baru tambah sempitlah, jadi tidak nyaman kami berjualan, sementara kita jualan disini bayarnya kita ” beber para pedagang.

Tambah pedagang lainnya ada kejanggalan setelah dilakukan pembangunan pasar Rakyat Parlilitan ini. Posisi lapak yang dibangun malah menghadap ke tembok milik rumah warga. Ironisnya, pembangunan yang menghabiskan anggaran miliaran rupiah itu tidak mampu memberikan kenyamanan bagi pedagang untuk berjualan.

Diketahui, dua kali pasar rakyat Parlilitan ini dilakukan renovasi. Pertama diperbaiki pada 16 Juni tahun 2019 silam dengan anggaran dari APBD Kabupaten Humbahas senilai 2 miliar lebih. Relokasi kedua dilakukan pada bulan Mei Tahun 2022 dengan menggelontorkan anggaran APBN senilai 2,9 miliar lebih.

Terpisah, Kepala Dinas Koperasi Perdagangan dan Tenaga Kerja (Kopenaker), Nurliza Elita Pasaribu mengatakan bahwa kepala UPT Kopenaker pasar Rakyat Parlilitan sedang turun ke pasar.

” Kepala UPT nya sudah turun kesitu” ucap Nurliza.

Disampaikannya, terkait ukuran lapak jualan warga yang sebelumnya 2 meter menjadi satu meter dan tambah menyempit dari sebelumnya, Nurliza Elita Pasaribu tampak membuang badan.

“Saya mau rapat. Tanyakan ke UPT saja ya” ucapnya.

Sementara itu, UPT Pasar Parlilitan Lumban Gaol mengakui adanya penyempitan lapak para pedagang. Menurutnya lapak menjadi menyempit akibat bangunan yang baru.

Disinggung mengenai adanya pedagang baru yang diberikan izin oleh Perindakop Humbahas untuk berjualan memicu para pedagang menjadi berdesak desakan.

Lumban Gaol berkilah bahwa penyempitan itu terjadi akibat bangunan baru yang berubah kata dia.

Terkait adanya rumor yang mengatakan adanya dugaan jual beli lapak maka dipaksakan pedagang baru untuk berjualan meski keadaan tak memungkinkan dan telah sempit, Lumban Gaol menepis kabar itu. Ia mengatakan tidak ada menerima uang katanya. (Tim/Ly/As/Red)

 

BERITA TERKAIT

BERITA LAIN