Minggu, April 28, 2024

11 Pendaki Gunung Merapi di Sumatera Barat Tewas

Sebanyak 11 pendaki Gunung Marapi tewas ketika gunung yang berada di wilayah provinsi Sumatera Barat itu mengalami erupsi, Minggu (03/12/2023) pagi. Sedangkan 12 pendaki masih belum ditemukan.

Kepala Basarnas Padang, Abdul Malik mengatakan identitas 11 pendaki Gunung Marapi tewas tersebut belum diketahui karena masih dalam proses evakuasi dari atas gunung.

“Hingga pukul 07.00 WIB tadi sudah ditemukan 11 pendaki dalam keadaan MD (Meninggal Dunia). Sedangkan tiga orang lainnya selamat,” ujar Abdul Malik, dalam rekaman video kepada media, Senin (4/12/2023).

Sementara, Arief Pratama, selaku Humas Basarnas, mengatakan proses evakuasi korban meninggal dan pencarian para pendaki yang belum ditemukan untuk sementara ditangguhkan mengingat terjadi erupsi lagi pada Senin (4/12).

Berdasarkan data dari Basarnas Padang, ada 75 pendaki yang terjebak saat Gunung Marapi erupsi, Minggu (3/12/2023) sore.

Sebanyak 49 orang berhasil dievakuasi dengan selamat pada Minggu (03/12) malam. Menurut Abdul Malik, sebagian dari mereka dirawat di rumah sakit di Padang Panjang dan Bukittinggi.

Gunung Marapi terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar dengan ketinggian 2.891 meter dari permukaan laut. Gunung Marapi meletus sekitar pukul 14.53 WIB, Minggu (03/12).

Kepala Pos Pengamatan Gunung Marapi, Ahmad Rifandi mengatakan radius erupsi berada tiga kilometer.

“Ketinggian kolom abu tidak teramati karena tertutup awan. Untuk radius erupsi masih di 3 kilometer,,” kata Rifandi dikutip dari Kompas.com, Minggu (3/12).

Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), erupsi tersebut disertai dengan adanya aliran piroklasik ke arah utara dengan jarak luncur tiga kilometer.

Masih menurut PVMBG, aktivitas vulkanik Gunung Marapi pada awal 2023 didominasi oleh terjadinya erupsi eksplosif yang berlangsung sejak 7 Januari 2023 sampai 20 Februari 2023 dengan tinggi kolom erupsi berkisar antara 75 – 1.000 meter dari puncak.

Selanjutnya erupsi berhenti dan aktivitas kegempaan lebih didominasi oleh Gempa Tektonik Lokal dan Tektonik Jauh.

BERITA TERKAIT

- Advertisement -spot_img

BERITA LAIN