Kamis, April 25, 2024

Anak Gagal Ujian SIM Ibu Ini Ngamuk Ke Polisi

Viral di media sosial seorang ibu-ibu ngamuk ke Polisi lantaran sang anak tak lulus ujian praktek Surat Izin Mengemudi (SIM).

Ia ngamuk ke petugas kepolisian saat sang anak tengah ujian di area praktik pembuatan SIM C.

Berdasarkan keterangan unggahan Instagram @isrocuey, aksi emak-emak yang ngamuk dan marah-marah ke polisi itu terjadi di Pekanbaru, Riau.

“Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, seorang ibu-ibu terlihat memprotes polisi saat ujian praktek SIM C.

Dalam video yang diunggah akun TikTok Birulangit153, peristiwa itu terjadi baru-baru ini di Pekanbaru, Riau,” isi narasi dalam keterangan unggahan @isrocuey.

Awalnya emak-emak tersebut kesal lantaran sang anak tak diperbolehkan ujian SIM C menggunakan motor matic dan hanya boleh dengan motor manual.

Namun melihat kemarahan emak-emak itu, petugas lantas mengizinkan sang anak untuk memakai motor matic.

Setelah diizinkan ujian dengan motor matic, sang anak kemudian melanjutkan ujiannya.

Namun baru saja mulai melakukan tes, di lintasan angka delapan motor anak itu mengenai tiang dan dikatakan gagal oleh Polisi. Sontak sang ibu menyaksikan ujian tes itu langsung protes.

“Kalau dari situ enggak bisa lewat, itu pasti. Yang lima tahun saja enggak bisa lewat,” ucap ibu tersebut.

Petugas kepolisian kemudian mengatakan bahwa dirinya adalah petugas yang berwenang menilai kemampuan para peserta meminta sang ibu agar tidak ngeyel.

“Ibu enggak usah ngeyel. Anak ibu enggak usah ikut ujian lagi ya,” kata Polisi tersebut.

Namun ibu itu tampak tak mau mengalah dan terus menjawab perkataan polisi tersebut.

“Sudah, kalau tidak bisa jangan ngeyel. Kita enggak mempersulit kalau mampu. Ada kok yang lulus peserta ujian, itu lihat di sana. Kalau belum mampu silahkan latihan,” sambung Polisi.

Dikutip dari Kompas.com, Korlantas Polri Brigjen Pol Yusri Yunus menjelaskan, ujian SIM memang terbagi menjadi dua bagian, yakni teori dan praktik.

Pada ujian praktik, pihak kepolisian akan mengajarkan calon pemilik SIM untuk mahir dalam berkendara.

Sedangkan, ujian teori dimaksudkan agar calon pemilik SIM memahami aturan berlalu lintas.

“Ujian praktik itu uji kompetensi bagi calon pemilik SIM supaya dia berkeselamatan di jalan,” ujar Yusri.

“Karena bukan dirinya saja yang jadi selamat, tetapi orang lain juga,” sambung Yusri.

Yusri juga mengatakan, angka kecelakaan di Indonesia dan dunia pada umumnya sangat tinggi.

Oleh sebab itu, Korlantas Polri memiliki tugas meningkatkan kompetensi masyarakat dalam berkendara di jalan.

Hal itu agar masyarakat mahir dan memiliki pemahaman ketika dihadapkan pada situasi yang tidak terduga.

“Misalnya, ada masyarakat pakai motor tiba-tiba di depannya ada lubang besar, karena sudah mahir, dia reflek langsung, refleknya tinggi. Itu yang kita ujikan (memutari angka 8 dan zig-zag) supaya mereka reflek,” kata Yusri

Unggahan video yang memperlihatkan emak-emak ngamuk ke petugas Polisi itu pun viral di media sosial.

Sontak unggahan itu ramai oleh komentar-komentar warganet.

“Saya yakin ujian sim ini gak semua polisi bisa bahkan lebih dr 90 persen ngak lulus,” tulis @wellyalexander.

“Harusnya lebih pada mematuhi rambu2 dan marka jalan,” tulis @ridwan.tarmizi87.

“Saya yakin ujian sim ini gak semua polisi bisa bahkan lebih dr 90 % ngak lulus,” tulis @wellyalexander.

“Kali ini saya bela polisi…. seandainya semua polisi begitu maka tingkat lakalantas di jalan raya akan menurun drastis karena pengendara di jalan raya bukan hanya siap gas tapi juga mental dan kesabaran,” tulis @bim_garage.

Sumber: Tribun Medan

BERITA TERKAIT

- Advertisement -spot_img

BERITA LAIN