Rabu, Desember 24, 2025
spot_img

Rasa Takut Berlebihan di Kesendirian, Mengenal Kondisi Autophobia

Autophobia adalah rasa takut berlebihan terhadap kesendirian. Ketakutan ini umumnya disebabkan oleh pengalaman traumatis di masa kecil. Jika tidak segera diatasi, autophobia bisa berdampak negatif pada produktivitas dan kehidupan sosial penderitanya.

Autophobia atau monophobia diartikan sebagai perasaan cemas atau takut berlebih yang dirasakan seseorang saat sendirian.

Tidak hanya sendiri secara fisik, tidak jarang rasa takut ini juga muncul ketika penderitanya merasa diabaikan atau tidak dicintai oleh orang di sekitarnya.

Dalam kondisi serius, penderita autophobia memerlukan pendampingan khusus. Namun, ada pula yang hanya membutuhkan keberadaan orang lain dalam satu ruangan yang sama atau di dalam rumah agar tidak merasa sendiri.

Mengenal Penyebab Autophobia
Autophobia termasuk dalam jenis fobia spesifik. Ada beberapa kemungkinan yang bisa menyebabkan kondisi ini, yaitu:

1. Pengalaman traumatis
Pengalaman traumatis yang dialami saat masih kanak-kanak bisa menjadi pemicu seseorang mengalami autophobia. Pengalaman tersebut bisa berupa kematian orang tersayang, perceraian orang tua, atau sering diabaikan oleh orang tua. Rasa trauma yang dialami bisa berbekas dalam pikiran dan terbawa hingga dewasa.

2. Gangguan kepribadian
Gangguan kepribadian tertentu juga bisa menjadi pemicu autophobia. Misalnya, orang yang memiliki gangguan kepribadian dependen sangat takut jika ditinggalkan atau mengalami penolakan. Hal ini membuat perasaan tidak berdaya dan tidak mampu kerap muncul ketika penderitanya sendirian.

3. Gangguan kecemasan
Gangguan kecemasan umum adalah kondisi ketika seseorang cemas secara berlebihan terhadap situasi tertentu, seperti takut memikirkan masa depan atau cemas akan kematian. Orang dengan gangguan ini memiliki kecenderungan mengalami autophobia karena pikiran tersebut kerap muncul saat sendiri.

4. Faktor genetik
Tidak bisa dihindari, kecenderungan untuk merasa takut dan cemas berlebihan dapat diwariskan dari orang tua. Ini karena selama hidup, manusia akan belajar dari orang-orang di sekitarnya.

Ketika melihat anggota keluarganya memiliki ketakutan terhadap situasi tertentu, seperti kesendirian, tanpa sadar anggota keluarga lainnya bisa mengembangkan rasa takut akan hal yang sama.

5. Faktor biologis
Autophobia juga dapat disebabkan oleh faktor biologis pada sistem saraf di otak. Saat ada ancaman, otak akan secara alami membantu tubuh untuk menghindari malapetaka, misalnya dengan meningkatkan denyut jantung dan kontraksi otot guna menyiapkan tubuh untuk berlari.

Nah, situasi atau benda tertentu yang sebenarnya aman dan tidak berbahaya bisa saja dianggap sebagai ancaman oleh sebagian orang saat sendirian hingga akhirnya memicu kecemasan berlebihan.

Gejala Autophobia
Sama halnya dengan beberapa penderita fobia lain, penderita autophobia juga menyadari bahwa ketakutan dan kecemasan yang dirasakan tidaklah masuk akal.

Namun, penderitanya tetap tidak bisa mengendalikan reaksi fisik yang muncul ketika berada dalam situasi tersebut.

Berikut ini adalah beberapa gejala fisik yang muncul pada penderita autophobia:

Berkeringat
Gemetar
Menggigil
Sesak napas
Detak jantung meningkat
Nyeri dada
Mual
Sakit perut
Pusing atau pingsan
Telinga berdenging
Kebingungan

Mengatasi Autophobia
Tidak hanya gejala fisik, ketakutan yang muncul akibat autophobia juga bisa berdampak pada kemampuan penderitanya menjalani aktivitas fisik, misalnya ketika pergi ke sekolah dan bekerja. Namun, tidak perlu khawatir, autophobia umumnya dapat diatasi dengan psikoterapi.

Ini adalah jenis penanganan yang sering digunakan untuk mengatasi autophobia:

Terapi pemaparan
Ketika melakukan terapi ini, psikiater akan membantu penderita autohobia untuk menghadapi sumber ketakutan. Awalnya, penderita akan diajak untuk berjalan beberapa meter keluar rumah dan berdiri sejenak di luar.

Kegiatan ini dilakukan berulang kali hingga tingkat toleransi terhadap ketakutan bertambah. Selanjutnya, jarak dan waktu akan ditingkatkan secara perlahan seiring dengan berkurangnya rasa takut penderitanya terhadap kesendirian.

Terapi perilaku kognitif
Terapi perilaku kognitif adalah perpaduan dua jenis terapi, yaitu terapi perilaku dan terapi kognitif. Pada sesi terapi ini, psikiater akan mencari tahu masalah dan faktor pemicu dari rasa takut yang dialami penderita autophobia.

Setelah itu, psikiater akan membantu mencari jalan keluar untuk mengatasi dan mengubah pandangan penderita terhadap fobia yang dimiliki.

Obat-obatan
Penggunaan obat biasanya diperlukan untuk mengendalikan gejala autophobia yang muncul selama sesi terapi. Beberapa jenis obat yang dapat diresepkan dokter meliputi antidepresan dan obat penenang. Namun, penggunaan obat ini harus sesuai dengan anjuran dokter.

Hidup dengan kecemasan dan ketakutan berlebihan akan kesendirian tentu tidaklah mudah. Bagi penderita autophobia, kebahagiaan dan produktivitasnya sangat tergantung dengan keberadaan orang lain.

Namun, tidak perlu khawatir jika Anda merasa memiliki gejala autophobia dan jangan ragu untuk mencari bantuan ke psikolog atau psikiater. Hal terpenting adalah yakinlah bahwa Anda bisa pulih bila menjalani terapi dengan baik

Ditinjau oleh : dr. Airindya Bella

Berita Untuk Anda

Terpopuler

Bermain Air di Kolam Renang Licia Binjai, Anak-anak Alami Sakit Mata

BINJAI | Sejumlah anak sekolah dasar mengalami sakit mata...

Mengenal Rosen Jaya Sinaga Caleg DPRD Kota Medan ”Pejuang Buruh”

Mungkin banyak masyarakat tidak mengenal siapa sosok Rosen Jaya...

Viral Petugas Dishub Kota Medan Diancam Pakai Pisau “Hampir Ditikam”

Medan - Viral satu video seorang petugas Dinas Perhubungan...

Uang Pecahan 100 Ribu Berhamburan di Jalan Kota Medan

Beredar video uang pecahan Rp 100 ribu yang berhamburan...

Dana Hibah 1,5 Miliar Tidak Cair, Kadis Kominfo Sumut Terkesan Mempersulit PWI

Dana hibah sebesar Rp1.5 Miliar belum dapat diterima Persatuan...

Viral Gaji Guru SMPN 15 Medan Ditahan Kepala Sekolah, Ini Kata Wali Kota

Buntut viralnya gaji guru SMP Negeri 15 Medan ditahan...

BERITA TERKAIT

BERITA LAINNYA

Bupati Asahan Sambut Kepulangan Arbil DA 7 Indosiar dengan Penuh Kebanggaan

Kisaran — Bupati Asahan, Taufik Zainal Abidin Siregar, S.Sos., M.Si., menyambut secara langsung kepulangan Arbil Fahrizan, finalis D’Academy 7 Indosiar, di Rumah Dinas Bupati...

Pengurus DPP PPMA Asahan Periode 2025–2029 Resmi Dilantik

Kisaran – Dewan Pembina Dewan Pimpinan Pusat Perkumpulan Persaudaraan Masyarakat Asahan (DPP PPMA) secara resmi melantik kepengurusan DPP PPMA Asahan periode 2025–2029. Pelantikan tersebut...

Hari Bela Negara ke-77, Asahan Tekankan Bela Negara sebagai Komitmen Kolektif

Kisaran, Jumat (19/12/2025) — Peringatan Hari Bela Negara ke-77 di Kabupaten Asahan menjadi momentum penting untuk menegaskan bahwa bela negara bukan hanya dimaknai sebagai...

Bupati Asahan Berangkatkan Bantuan Kemanusiaan bagi Daerah Terdampak Bencana

Kisaran – Pemerintah Kabupaten Asahan bersama Kodim 0208/Asahan menunjukkan kepedulian terhadap korban bencana alam dengan melepas bantuan kemanusiaan untuk masyarakat terdampak di sejumlah wilayah,...

Rakor Desember 2025, DWP Asahan Teguhkan Peran Keluarga dan Aksi Sosial

Kisaran, Jumat (19/12/2025) — Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Asahan melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) Bulan Desember 2025 yang berlangsung di Aula Pendopo Rumah Dinas...

Jelang Nataru, Bupati Asahan Pastikan Ketersediaan dan Stabilitas Harga Pangan

Asahan — Menyambut perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, Bupati Asahan Taufik Zainal Abidin, S.Sos., M.Si., bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda)...

Bupati Asahan Resmi Menjabat Ketua Mabicab Pramuka Asahan Periode 2024–2029

Kisaran, Kamis (18/12/2025) — Bupati Asahan Taufik Zainal Abidin, S.Sos., M.Si., resmi dikukuhkan sebagai Ketua Majelis Pembimbing Kwartir Cabang (Mabicab) Gerakan Pramuka Kabupaten Asahan...

Pemkab Asahan Sabet Predikat Informatif pada Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2025

Medan, Kamis (18 Desember 2025) — Pemerintah Kabupaten Asahan kembali mencatatkan prestasi di bidang tata kelola pemerintahan dengan meraih predikat Informatif dalam Penilaian Keterbukaan...