MEDAN | Hampir 7 bulan kasus kekerasan terhadap anak di Polrestabes Medan jalan ditempat, kasus sekecil itu Polisi belum dapat memberikan kepastian hukum terhadap korban.
Terkait hal itu, penasehat hukum korban penganiayaan seorang remaja berusia 16 tahun dengan inisial MMBD, mengungkapkan rasa kekecewaannya terhadap tindakan oknum penyidik unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Medan.
“Bahwa semula pihak keluarga berharap akan dilakukan rekonstruksi di tempat kejadian perkara (TKP) yang berlokasi di jalan M. Yusuf Jintan Gg Mesjid Percut Sei Tuan pada Jumat sore pukul 16.00 WIB. Seperti dijanjikan Penyidik PPA Polrestabes Medan, kata Ubat Riadi Pasaribu, SH., MH, penasehat hukum korban.
Lanjutnya, “namun, rekonstruksi tersebut tidak terlaksana, dan penyidik PPA hanya melakukan pemeriksaan TKP, “sesalnya.
Riadi Pasaribu yang didampingi orang tua korban dan korban sendiri, yang masih duduk di bangku sekolah menengah, menekankan pentingnya proses penanganan kasus penganiayaan anak di bawah umur untuk memberikan rasa keadilan kepada keluarga korban.
Sebagai kuasa hukum pelapor, Ubat Riadi Pasaribu, meminta kepada pihak Polrestabes Medan agar segera menangkap pelaku kekerasan terhadap anak yang sudah berstatus tersangka.
Kasus ini telah dilaporkan oleh pelapor pada tanggal 25 Maret 2023 dengan nomor STPLP/B/1015/III/2023/SPKT POLRESTABES MEDAN/POLDA SUMUT.
Kejadian ini dilaporkan oleh Suliwaty karena anak pelapor mengalami perlakuan tindakan kekerasan yang berujung pada kekerasan fisik dan trauma pada anak tersebut.
Ubat Riadi Pasaribu, menyatakan keprihatinannya atas lambatnya penanganan kasus ini, mengingat pelaku sudah berstatus tersangka.
Dia berharap agar pihak Polrestabes Medan segera melakukan penahanan terhadap pelaku yang masih bebas berkeliaran.
Meskipun kasus kekerasan terhadap anak di bawah umur ini telah berlangsung hampir tujuh bulan, kuasa hukum tersebut menegaskan pentingnya penahanan terhadap pelaku untuk memberikan keadilan kepada korban.
Kanit PPA Polrestabes Medan, AKP Gabriellah Angelia Gultom, SIK, MH terkesan cuek ketika ditanya kendala Polisi terkait kasus tersebut.
“Terkait perkembangan penanganan perkara akan kami infokan kepada pelapor, “singkatnya kepada aktiva.news melalui pesan WhatsApp tanpa menjelaskan apapun. Sabtu (21/10/2023).
Sementara Kasat Reskrim, Kompol Teuku Fathir Mustafa dan Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda hingga berita ini terbit tidak merespon konfirmasi awak media ini. (As/Red)