Pencarian bus PAS bernomor pintu 176 yang terjun bebas ke dalam jurang dan hanyut terbawa derasnya aliran Sungai Lae Renun masih terus dilakukan oleh tim dari Basarnas bersama BPBD, Senin (18/9/2023).
Tim dari Basarnas Sumut juga melakukan pencarian bus PAS itu ke dalam sungai dengan menggunakan tali dan alat pelacak untuk mengetahui lokasi keberadaan bus serta para penumpangnya.
Camat Gunung Sitember, Jonathan Ginting mengatakan, pencarian sudah dilakukan oleh tim Basarnas sejak kemarin sore, namun belum membuahkan hasil.
“Pencarian sudah kita lakukan sejak kemarin sore, namun belum membuahkan hasil sampai dengan hari ini, ” ujar Jonathan, Senin (18/9/2023).
Dikatakannya, lokasi jatuhnya bus tersebut berjarak 200 dari lokasi jembatan, tempat pencarian bus dan kedua penumpangnya.
“Lokasi jatuh awalnya itu di Dusun Lau Kinapan, kira kira 200 meter dari lokasi tempat kita melakukan pencarian ini,” ungkapnya.
Lanjutnya. “Karena biasanya kalau ada yang hanyut dari sini, itu biasanya dapatnya di Desa Mangan Moli. Nanti kami juga akan mengarah ke sana,” jelasnya.
Adapun kendala di lokasi pencarian yakni kondisi medan yang curam dan arus sungai sangat deras sehingga membuat petugas kesulitan melakukan pencarian.
“Medannya ini yang sulit arus sungainya deras, dan kedalaman sungai mencapai 30 meter. Jadi ini jadi satu kendala bagi tim, dan juga tebingnya ini curam. Jadi akses untuk ke sungai itu hampir tidak ada,” katanya.
Dirinya pun berharap kepada masyarakat untuk harap bersabar dan meminta doa agar korban yang sedang dalam proses pencarian segera dapat ditemukan.
“Kami dari pemerintah akan terus melakukan pencarian dan juga mohon doa kepada seluruh warga, agar usaha ini dapat tercapai,” harapannya.
Diketahui korban suami istri dalam kejadian itu yakni Tuppak Ompusunggu Aritonang (61) dan Sri Sihombing (60), 2 penumpamg yang terjun ke Sungai Lae Renun bersama mobil angkutan CV PAS di Dusun Lau Kinapan, Desa Baru Gugun, Kecamatan Gunung Sitember, Kabupaten Dairi.