BINJAI | Oknum polisi berinisial ZL berpangkat Aipda bertugas di Sabhara Polres Binjai, diduga terlibat dalam kasus dugaan penggelapan 1 unit mobil milik seorang warga bernama Martin Sijabat.
Martin Sijabat mengatakan, kasus tersebut bermula ketika dirinya menyewakan mobil kepada ZL.
Bukannya menunaikan kewajibannya, mobil yang disewakan Martin kepada ZL pun malah tak diketahui keberadaannya.
Martin Sijabat mengaku telah ketemu dengan ZL, katanya mobil tersebut yang memakai seorang oknum guru kepala sekolah berinisial LH.
Selanjutnya masih kata Martin, selama sewa menyewa kurang lebih sepuluh bulan, pembayaran masih berjalan dengan lancar, setelah itu tidak tau kenapa sewa mobil mulai tersendat, disitulah timbul kecurigaan Martin dan mempertanyakan kepada ZL, ternyata mobil tersebut sudah tidak ada lagi ditangan ZL.
” Terakhir saya ketemu dengan ZL katanya mobil tersebut telah digadaikan LH, dan mobil tersebut sekarang ada ditangan seorang oknum polisi berinisial HSB dengan jabatan Kanit Intel di Polsek Medan Baru,” ujar Martin.
ZL oknum polisi yang bertugas di Sabhara polres Binjai ini saat dikonfirmasi awak media, mengatakan, awalnya mobil tersebut dipakainya, setelah itu, disewakan kepada LH seorang guru kepala sekolah yang tak lain adalah keluarganya.
” Saya yang menjaminkan mobil tersebut ke LH untuk disewa selama beberapa bulan bang, selama berapa bulan memang pembayaran lancar, dan tak lama tersendat, setelah saya tanyakan kepada LH, ternyata mobil tersebut telah digadaikan nya,” kata ZL Kamis (27/04) dirumahnya komplek perumahan Payaroba.
Menanggapi hal itu, LH (oknum kepala sekolah) saat dikonfirmasi awak media mengatakan, ia mengaku mobil tersebut telah dikembalikan kepada ZL, bahkan ia menunjukan bukti kwitansi pengembalian mobil tersebut.
” Mobil yang kami sewa sudah kami pulangkan bg, ada bukti kwitansinya, dan tidak ada mobil tersebut saya gadaikan, panggil saja si ZL tersebut, saya berani sumpah mobil itu sudah saya kembalikan,” cetus LH.
Selanjutnya tidak terima dengan perkataan ZL yang dituding menggadaikan mobil tersebut, akhirnya LH meminta agar ZL datang kerumahnya, setelah ZL pun datang kerumah LH dengan raut wajah kebingungan, akhirnya ZL meminta tempo satu hari untuk memberi keputusan untuk mencari solusinya.
” Saya minta tempo satu hari saja untuk mengambil keputusan gimana baiknya nanti, kalau tidak ada solusinya, biar saja permasalahan ini dilaporkan ke Polisi,” kata ZL dengan gugup.
Terkait hal itu, Martin Sijabat merasa kecewa dan dirugikan, bahkan hingga saat ini dirinya diteror oleh petugas Debcolektor, dan ia juga sudah melaporkan permasalahan ini ke Propam Polres Binjai.
” Jujur saja saya sudah capek dengan permasalahan ini, saya juga sudah diperiksa di Propam Polres Binjai bahkan saya juga akan membuat laporan resmi ke Reskrim Polres Binjai. (ST/AR)