Senin, November 18, 2024
spot_img

Oknum TNI Ini Siksa Pemuda Aceh Sampai Tewas, Sempat Minta Tebusan 50 Juta

Video memperlihatkan pemuda asal Bireuen, Aceh, Imam Masykur (25) tengah disiksa oleh pelaku diduga oknum Paspampres Praka RM beredar di media sosial.

Tidak hanya sampai disiksa, video minta tebusan juga beredar di media sosial. Pihak keluarga mengaku video itu dikirim pelaku ke adik korban saat meminta tebusan Rp 50 juta.

Ada dua video yang beredar yang memperlihatkan pemuda itu di dalam mobil. Video pertama tidak nampak wajah korban namun dia sedang dipukul menggunakan sebuah benda.

Baju pemuda itu tampak terangkat hingga ke leher. Dia tampak menangis dan pelaku terus memukul punggungnya. Dalam video kedua, sekujur punggung korban tampak penuh luka bekas pemukulan.

Korban menangis sambil meminta segera dikirimkan uang. Namun pria itu tidak tampak wajahnya hanya memperlihatkan punggung yang penuh luka sambil terus dipukul.

“Dek kirim uang Rp 50 juta bilang sama mamak ya. Dek kirim uang Rp 50 juta bilang sama mamak ya. Abang sudah dipukul ini,” katanya dalam bahasa Aceh sambil menangis.

Terkait tewasnya pemuda Aceh itu,
Imam Syakur, tiga oknum prajurit TNI menjadi tersangka.

Tiga prajurit itu berinisial Praka RM yang bertugas sebagai Paspampres, Praka HS, dan Praka J.

Tiga orang prajurit itu saat ini sudah ditahan dari Pomdam Jaya, Jakarta. Mereka saat ini sedang diperiksa secara intensif.

“Ini pemeriksaan Praka RM,” kata Komandan Pomdam (Danpomdam) Jaya Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (29/8/2023).

Ketiga tersangka itu terlihat mengenakan baju tahanan militer berwarna kuning.

Selain tersangka dari abdi negara, ternyata ada warga sipil yang juga menjadi tersangka dalam kasus ini. Tersangka dari pihak sipil ini diproses oleh Polda Metro Jaya.

“Dan perlu saya sampaikan selain 3 oknum tersebut, ada juga tersangka dari sipil, warga sipil yang sekarang sudah dalam proses ditahan di Polda Metro Jaya,” ujar Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Hamim Tohari. (As/Red/dk)

BERITA TERKAIT

BERITA LAIN