Kamis, Desember 26, 2024
spot_img

Penyebab Bahu Sering Nyeri dan Pencegahannya

Nyeri bahu bisa disebabkan oleh gangguan pada sendi bahu atau jaringan otot di sekitarnya. Namun, tidak perlu khawatir, sebab ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah kondisi tersebut terjadi, salah satunya dengan pemanasan dan pendinginan selama olahraga.

Bahu merupakan salah satu bagian penting dalam mendukung pergerakan tubuh, karena terdapat persendian, otot rangka, dan tulang.

Sendi di bahu memungkinkan lengan bergerak ke atas, ke samping, dan berputar. Oleh karena itu, jika terjadi nyeri, pergerakan bahu bisa terganggu.

Biasanya, nyeri bahu dialami oleh orang yang sering berolahraga, sering mengangkat beban berat, atau melakukan aktivitas yang sama berulang kali.

Namun, orang berusia di atas 60 tahun juga berisiko mengalaminya, karena jaringan lunak yang mengelilingi bahu akan melemah seiring bertambahnya usia.

Berikut ini adalah sejumlah hal yang dapat menyebabkan nyeri bahu:

1. Tendonitis

Tendonitis merupakan salah satu penyebab nyeri bahu akibat peradangan pada tendon, yaitu jaringan yang menghubungkan otot ke tulang. Tendon di bahu dapat meradang akibat cedera, misalnya karena gerakan berulang ketika bermain tenis.

2. Frozen Shoulder

Sesuai namanya, frozen shoulder adalah kondisi ketika bahu terasa kaku dan nyeri. Kondisi ini membuat rentang gerak pada sendi bahu menjadi terbatas, sehingga akan terasa sakit bila dipaksa untuk bergerak.

3. Otot Robek

Ketika otot di bahu robek atau rusak, baik karena terjatuh, kecelakaan, atau cedera setelah olahraga, penderitanya dapat merasakan nyeri di bahu. Kondisi ini lebih sering terjadi saat menggerakkan lengan ke depan dan belakang atau mengangkat lengan hingga ke atas kepala.

4. Bursitis

Bursitis juga menjadi salah satu penyebab nyeri bahu. Kondisi ini dapat terjadi karena adanya peradangan pada bursa di sendi bahu. Bursa sendiri berfungsi sebagai bantalan untuk mengurangi gesekan pada sendi.

5. Tulang Bahu Retak

Keretakan pada tulang di area bahu akibat cedera juga bisa menyebabkan nyeri bahu. Selain nyeri, keretakan pada tulang bahu juga mengakibatkan kemerahan, bengkak, dan kesulitan untuk menggerakkan lengan.

6. Taji Tulang

Penyebab nyeri bahu lainnya adalah taji tulang atau benjolan tulang yang tumbuh di persendian. Adanya taji tulang di area bahu bisa menimbulkan nyeri dan rasa tidak nyaman pada bahu, apalagi tulang yang menonjol telah menekan ujung saraf.

7. Dislokasi Bahu

Dislokasi bahu terjadi ketika tulang lengan bergeser atau keluar dari posisi normalnya di rongga bahu. Bila terjadi, kondisi ini bisa menyebabkan seseorang mengalami nyeri bahu dan nyeri pada lengan atas yang sangat berat serta keduanya tidak bisa digerakkan.

8. Bahu Lepas

Selain dislokasi, bahu lepas juga dapat menyebabkan timbulnya nyeri bahu. Kondisi ini terjadi saat salah satu ligamen yang menghubungkan tulang selangka dan tulang belikat robek. Biasanya, karena gerakan memukul yang berlebihan, contohnya ketika melempar bola.

Tips yang bisa dilakukan agar Anda terhindar dari nyeri bahu:

Melakukan Peregangan

Melakukan peregangan atau stretching setiap hari baik untuk mengatasi nyeri bahu. Ini karena peregangan bermanfaat untuk meningkatkan rentang gerak dan mengurangi resiko terjadinya cedera.

Anda dapat coba melakukan peregangan secara mandiri pada leher, bahu, dan punggung, atau mengikuti kelas yoga. Selain itu, jangan lupa untuk melakukan peregangan sebelum dan sesudah olahraga.

Memperkuat Otot Bahu

Selain melakukan peregangan, Anda juga dianjurkan memperkuat otot bahu, misalnya dengan melatih otot leher, bahu, dan punggung.

Latihan di bagian tersebut bisa mendukung kesehatan tulang dan otot di sekitar bahu serta menjaga bahu tetap stabil, sehingga bahu tidak mudah mengalami cedera yang bisa menyebabkan nyeri.

Dengan melakukan langkah di atas, berbagai penyebab nyeri bahu dapat Anda hindari, khususnya akibat cedera saat berolahraga. Apabila nyeri bahu disertai pembengkakan, kemerahan yang luas, serta bahu, leher, atau lengan atas tidak bisa digerakkan sama sekali, Anda perlu memeriksakannya ke dokter.

Ditinjau oleh : dr. Airindya Bella

Latest Articles