Pembunuhan sadis yang menewaskan salah satu mahasiswi Politeknik Negeri Medan (Polmed) berinisial BL (19) menyisakan duka mendalam. Ia tewas dengan 16 kali bacokan hingga kamar kos korban berceceran darah.
Pelaku Ramadhan Hasibuan (19) menikam korban sebanyak 16 kali dengan pisau yang diambil dan dibawa pelaku dari rumahnya.
Mahasiswi jurusan Teknik Elektro itu ditemukan bersimbah darah di kos-kosan di Jalan Sipirok, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan, Sumatera Utara, Jumat (7/4/2023).
Warga yang menemukan korban sempat melarikan korban ke RS USU. Namun saat dilakukan tindakan, korban tak terselamatkan.
Polisi pun langsung melacak keberadaan pelaku, dia ditangkap di Jalan Cinta Karya, Gang Landasan, Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia.
Polisi menyebutkan motif pembunuhan mahasiswi Polmed itu didasarkan dendam pelaku terhadap korban. Pelaku merasa tidak terima dituduh sebagai pencuri laptop.
Pelaku dan korban sudah saling mengenal karena pelaku pernah bekerja di indekos korban.
Kapolsek Sunggal, Kompol Chandra Yudha mengatakan “Alhamdulillah setelah kita lakukan pengembangan, yang bersangkutan mengakui perbuatannya. Motifnya adanya dendam.
Pelaku sering dikatai pencuri laptop, maling. Pintu 4 USU itu, di situ tempatnya terminal angkot, di mana di situ pelaku dikatai (oleh korban) didengar juga oleh orang lain. Kemudian pelaku ini merasa sakit hati, hingga menimbulkan sakit hati, dendam,” ujarnya.
Dua hari sebelum kejadian, Muhammad Ramadhan Hasibuan (20), telah merencanakan pembunuhan terhadap Bunga Lestari.
Dia membunuh dengan pisau dapur yang dipersiapkan dari dapur rumahnya.
Atas perbuatannya, pelaku terancam kurungan penjara seumur hidup atau hukuman mati.
“Disangkakan Pasal 340 Subsider 351 ayat 3 yang mengakibatkan meninggal dunia,” Jelas Kapolsek Sunggal, Kompol Chandra Yudha, Sabtu (08/04/2023).
Sementara itu, Menurut salah seorang saksi mata, Rahul Pratama, kejadian itu terjadi sekira pukul 13.00 WIB siang ketika sedang berlangsungnya shalat Jumat.
Awalnya, warga di sekitar kos-kosan tersebut dikagetkan dengan suara teriakan histeris dari para penghuni kos.
“Awalnya kami kira ada yang kesurupan, jadi kami dipanggil sama cewek-cewek di situ, ke sanalah aku, katanya ada yang berdarah-darah,” kata Rahul dikutip dari Tribun-medan.com, Jumat (7/4/2023).
Ia menjelaskan, sebelumnya kejadian, menurut keterangan penghuni kost lainnya, korban bersama dengan seorang pria. Namun, belum diketahui secara pasti identitas pria yang dimaksud itu.
“Kami ke sana katanya ada cowok sama dia. Kami naik ke atas cari cowoknya, sudah nggak ada,” sebutnya.
Rahul menjelaskan, ketika tiba di dalam kos tersebut, ia bersama yang lainnya, langsung naik ke lantai dua, karena kamar korban berada di atas lantai dua.
Setibanya di dalam kamar korban, ia melihat kondisi korban sudah berlumuran darah terbaring lemas.
“Kondisinya sudah berdarah-darah, punggungnya sudah koyak, darahnya berserak di tempat tidur,” ungkapnya.
Setelah itu, Rahul menjelaskan, korban langsung dievakuasi keluar dari dalam kamarnya dan langsung dibawa ke Rumah Sakit USU untuk penanganan medis.
“Dia duduk di lantai sudah oyong, cuma di punggung koyak nampak daging. Begitu kami turunkan, langsung temennya pesankan taksi online dan dibawa ke rumah sakit,” ujarnya. (As/Red)