Minggu, November 24, 2024
spot_img

Balita 14 Bulan BB 4,6 Kg Di Persiapan final Penurunan Stunting Tanggamus

Tanggamus l Aktiva.News – Balita kelahiran 2023 memiliki berat badan kurang lebih 4,6 Kilogram (Kg) diduga belum mendapat perhatian serius sedangkan pada Jumat di ruang Sekda infonya adanya rapat persiapan penilaian final konvergensi percepatan penurunan stuntingstunting di kabupaten Tanggamus ada apa dengan semua ini?, Jum’at ( 26/04/24 ).

Balita bernama Rifaya Azahra luana (Zahra) kelahiran awal tahun 2023 yang merupakan buah hati dari pasangan Suandi (38) dan Irawati (24) warga Pekon Sinar Sekampung Kecamatan Air Naningan, Kabupaten Tanggamus, Lampung ini meski kini telah menginjak usia 14 bulan, tapi bobot badannya hanya 4,6 kilogram, tak mendapat perhatian serius dari pemerintah bahkan terkesan diabaikan.

Awak media yang menyambangi rumah sang balita jauh dari kata layak, orang tua Zahra yang berprofesi sebagai buruh serabutan tersebut mengaku belum pernah mendapat pelayanan serius terkait stunting yang dialami putrinya.

“Kalau dibawa ke Posyandu secara rutin kami bawa setiap bulan, dan untuk nafsu makan kami lihat anak kami normal-normal saja, kami tak pernah tahu jika anak kami menderita gizi buruk/stunting.” terang ayah Zahra, sembari tertunduk haru.

Terpisah, saat hendak dikonfirmasi terkait gizi buruk dan penanganan yang telah dilakukan terhadap Azahra,  Devi Marliani Bidan desa yang bertugas di Pekon Sinar Sekampung tersebut sedang tidak ditempat, menurut asisten sang bidan yang sempat ditemui mengatakan jika bidan Devi Marliani sedang mengikuti acara manasik, lalu mencoba menghubunginya via WhatsApp.

” Semua ini saya serahkan kepada kepala pekon, jadi hubungi saja kepala pekonnya,” jawab bidan Devi Marliani saat dikonfirmasi terkait penanganan balita Azahra.

Saat awak media ingin konfirmasi dengan kepala pekon ( Erwinsyah ) sayangnya kakon tidak ada dikediamannya  menghadiri rapat dan dihubungi via WhatsApp awak media menanyakan terkait anak balita yang bernama Zahra kenapa sampai saat ini belum ada penanganan

” Nanti aja kita obrolkan gak enak via telpon nanti saya atur jadwalnya untuk bertemu” ungkap kakon Sinarsekampung.

Keseriusan pemerintah pusat untuk mewujudkan Indonesia bebas stunting ternyata tidak main-main, terbukti puluhan triliyun anggaran telah dikucurkan pemerintah sejak dimulainya program percepatan pencegahan stunting mulai tahun 2018 silam hingga tahun 2024 ini tetap menjadi salah satu program prioritas.

Di tahun 2024 ini saja, tak kurang dari 15 trilyun rupiah kembali digelontorkan pemerintah pusat untuk penanganan masalah stunting, mulai dari alokasi dana insentif fiskal, DAK fisik dan DAK non fisik, bahkan tak ingin kecolongan pemerintah pusat juga mengarahkan 8 persen dari Alokasi Dana Desa (ADD) tahun 2024 difokuskan untuk penangan stunting.

Namun meski keseriusan pemerintah pusat dalam upaya penanganan stunting ini dibuktikan dengan gelontoran dana fantastik tersebut, ternyata bak gayung tak bersambut, pasalnya masih saja ditemukan balita yang diduga menderita stunting/gizi buruk.

Dan di satu sisi saat Zahra sedang bertaruh dengan kondisi pisik nya sedang berlangsung Rapat persiapan penilaian final konvergensi percepatan penurunan stunting di kabupaten Tanggamus, sungguh ironis akan inj semua.

Dalam rapat tersebut di pimpin langsung oleh Sekretris daerah Drs. Hamid Heriyansah Lubis juga di hadiri kadis PPKB Hardasyah, dan sekretaris dr Merry yusefa, kadis Kominfo, Kadis perikanan, wakil dari OPD kesehatan, wakil dari dinas pertanian, dinas PUPR, dinas PMD, dinas BAPERIDA, dinas Pendidikan, bertempat di ruang Setdakab Jumat 26 april

Yang informasinya kabupaten Tanggamus pada tahun ini (2024) prevalensi stunting menurun dari 20,4 % menjadi 17,1%

Rapat persiapan, penilaian konvergensi percepatan penurunan stunting kabupaten Tanggamus tahun 2024 yanga akan dilaksanakan pada bulan Mei, dipimpin oleh sekretaris Daerah selaku ketua TPPS kabupaten Tanggamus dengan pembahasan.

– Rapat hari ini, merupakan langkah lanjutan dalam persiapan penilaian konvergensi percepatan penurunan stunting tahun 2024, yang sebelumnya sudah dilaksanakan rangkaian kegiatan mulai dari pengumpulan data, pembuatan video penilaian, sampai tahap persiapan pameran.

. Dilaporkan bahwa untuk tahun 2024 pelaporan seluruh indikator (64 indikator) telah selesai dan terpenuhi. Sebagai pelengkap untuk proses penilaian diharapkan semua OPD terkait bisa memberikan dukungan penuh, dengan memahami apa yang menjadi tugas fungsi masing-masing.

Untuk tahun 2024 prevalensi stunting kabupaten Tanggamus berdasarkan SKI 2023 turun menjadi 17,1 % dimana pada tahun sebelumnya prevalensi stunting adalah 20,4 %. (Jeni)

BERITA TERKAIT

spot_img

BERITA LAIN