Minggu, November 24, 2024
Beranda blog Halaman 73

Pantau Pilkades, Bupati Eddy Berutu: Sejauh Ini Semua Berjalan Lancar

DAIRI – Hari ini, Rabu (25/10/2023), Kabupaten Dairi menggelar Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di 22 desa dari 11 kecamatan.

Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu melakukan monitoring pelaksanaannya di beberapa lokasi.

Bupati Dairi melakukan pemantauan di Desa Laenuaha, Desa Kuta Tengah di Kecamatan Siempat Nempu Hulu, serta Desa Mbelang Malum di Kecamatan Sidikalang.

Pantauan USA, Bupati menyampaikan rasa syukurnya, antusiasme masyarakat di tiga desa yang mendapat pantauan hari ini sangat tinggi.

Eddy Berutu juga menjelaskan, di tengah tingginya antusiasme tersebut, proses Pilkades sejauh ini berjalan damai dan kondusif.

“Kami bersyukur, sejauh yang kami kunjungi hari ini semuanya berjalan dengan baik. Antusias masyarakat cukup tinggi, tampak wajah bahagia warga. Selain untuk memberikan hak suaranya, saya lihat Pilkades ini jadi ajang silaturahmi warga juga, ini adalah hal yang baik,” katanya.

Bupati juga berharap proses pencoblosan hingga penghitungan suara bisa diselesaikan hari ini, sehingga masyarakat bisa langsung tau siapa pemimpin desanya yang baru.

“Semoga Pilkades tahun ini bisa tuntas hari ini, lancar dan kondusif. Masyarakatpun tetap merasa aman dan hasilnya pun sesuai dengan harapan masyarakat. Kami juga sampaikan terima kasih kepada aparat keamanan dari Polres Dairi, Kodim 0206 Dairi dan seluruh pihak yang membantu suksesnya Pilkades hari ini,” katanya.

Sekadar informasi, Pilkades serentak kali ini akan diikuti sebanyak 60 orang calon kepala desa di 22 desa dari 11 kecamatan se-Kabupaten Dairi.

Proses Pilkades ini sebelumnya telah mengikuti deklarasi damai, Rabu (18/10/2023), di Balai Budaya, Sidikalang.

Turut serta mendampingi bupati, Kadis Pemdes Simon Tony Malau, Kasatpol PP Horas Pardede, Camat Siempatnempu Koko Angkat, dan Camat Sidikalang Abdimar Tamba. (As)

2 Bocah Hanyut di Desa Bandar Khalifah, 1 Ditemukan Tewas

Bocah
Dua bocah perempuan di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) hanyut terseret arus sungai saat tengah berenang. Satu di antaranya ditemukan tewas, sedangkan satu korban lainnya masih dalam proses pencarian. Kedua korban itu bernama Kayla Nazwa (11) dan Rahel Fadillah (11).

Kepala Kantor Basarnas Medan Budiono mengatakan kedua korban itu hanyut saat berenang bersama teman-temannya di sungai Desa Bandar Khalifah, Kecamatan Percut Sei Tuan, kemarin siang. Setelah melakukan pencarian, tim SAR menemukan salah satu korban bernama Rahel siang tadi sekitar pukul 12.50 WIB.

“Pencarian tim hari ini membuahkan hasil, tadi sekitar pukul 12.50 WIB salah seorang korban bernama Rahel Fadillah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” kata Budiono, Rabu (25/10/2023).

Dia mengatakan jasad korban ditemukan sekitar 11 kilometer dari lokasi awal korban hanyut. Usai ditemukan, korban langsung dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga untuk disemayamkan.

“Korban ditemukan berjarak sekitar 11 kilometer dari titik lokasi awal korban hanyut terseret arus. Selanjutnya, korban dibawa menuju rumah duka,” jelasnya.

Sementara untuk satu korban lainnya, kata Budiono, masih dilakukan pencarian. Dia mengatakan petugas mencari korban dengan menyisir sepanjang sungai menggunakan perahu LCR dan menggunakan alat pendeteksi sonar.

“Hingga saat ini, tim SAR gabungan masih terus berupaya melakukan pencarian terhadap korban Kayla,” jelasnya.

Budiono menyebut berdasarkan informasi yang diterima pihkanya, peristiwa dua bocah hanyut di Sungai Percut terjadi pada Selasa (24/10) sekira pukul 13.30 WIB.

Sebelum terseret arus, kedua korban sedang berenang di sungai. Namun, nahas saat sedang asyik berenang keduanya tiba-tiba terseret arus.

Jembatan Kaca di Wisata The Geong Pecah 1 Orang Tewas

Jembatan
Jembatan kaca di tempat wisata The Geong, kompleks Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pecah, Rabu (25/10/2023).

Jembatan kaca setinggi 15 meter itu mengakibatkan empat orang wisatawan asal Cilacap yang sedang selfie terjatuh, salah satu di antaranya tewas dalam peristiwa tersebut.

Musibah itu terjadi sekitar pukul 10.00 saat ada rombongan wisatawan asal Cilacap masuk ke wahana wisata jembatan kaca The Geong di komplek objek wisata Hutan Pinus Limpakuwus.

Kemudian saat memasuki jembatan kaca lebar 1 meter, panjang 25 meter dengan ketinggian 15 meter, tiba tiba jembatan kaca setebal 1 centimeter pecah, 2 korban terjatuh, 2 korban berhasil menyelamatkan diri setelah berpegangan besi pengaman.

Kapolresta Banyumas Kombes Edy Suranta Sitepu mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB.

“Dari info yang kami kumpulkan total ada 11 wisatawan dari Cilacap yang menggunakan wahana tersebut,” kata Sitepu.

Tidak disangka, namun tiba-tiba sebagian kaca pada jembatan tersebut pecah.

“Empat orang jatuh, dua orang sempat berpegangan (ke rangka jembatan). Dan dua lainnya terjatuh, yaitu perempuan berinisial A (41) dan FA (49),” jelas Edy.

Edy mengatakan, kedua korban sempat dilarikan ke rumah sakit. Namun FA dinyatakan meningal dunia dan A hanya mengalami luka ringan.

 

Rutan Kelas I Medan Terima Kunjungan Ikatan Cendekiawan Muslim Muda Sumut

Hari ini Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Medan Kanwil Kemenkumham Sumut kedatangan tamu dari Ikatan Cendekiawan Muslim Muda Sumut, Senin (24/10).

Diwakili oleh Dr. Syaiful Asmi Hasibuan beserta tim, kunjungan kali ini bertujuan untuk audiensi kepada Kepala Rutan untuk membuat satgas anti narkotika. “Besar harapan kita nanti dalam program-program kita kedepan dapat bekerjasama dan berkolaborasi dengan Karutan khususnya Rutan Tanjung Gusta”. Ucap Syaiful.

Dalam kesempatan tersebut Dr. Syaiful Asmi Hasibuan beserta tim didampingi Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan (Ka.Kpr), Mytrando Indra Tuju dibawa berkeliling melihat dan meninjau Paviliun percontohan Fatmawati, melihat proses pembinaan yang berjalan di Rutan I Medan yaitu di Bimbingan Kegiatan Kerja seperti pelatihan pembuatan meubel, konveksi, peternakan, perbengkelan dan lain-lain.

“Ternyata Rutan ini sangat bagus sekali yah, banyak program-program pelatihan yang memang dibuat untuk meresosialisasi kan warga binaan, dan harapan kita kedepan setelah mereka mendapatkan kompetensi nantinya agar dapat bisa diterapkan ditengah tengah masyarakat setelah mereka bebas.” Tambah Syaiful.

PLN Beri Bantuan Komputer ke SMP Muhammadiyah Sidikalang, Bupati Dairi: Terima Kasih, Turut Mencerdaskan Bangsa

DAIRI – Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu menyampaikan terima kasih kepada PT. PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara, secara khusus PLN ULP (Unit Layanan Pelanggan) Sidikalang, yang turut ambil bagian dalam mencerdaskan bangsa melalui pemberian bantuan peralatan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) berupa perangkat komputer dan komunikasi kepada SMP Muhammadyah 51 Sidikalang, Selasa (24/10/2023) di halaman SMP 51 Muhammadyah.

“PLN terus berkontribusi nyata kepada masyarakat tak hanya dari sisi pasokan listrik namun juga dalam meningkatkan mutu pendidikan, ini salah satu buktinya” kata Eddy Berutu mengawali sambutannya.

Bantuan ini, ujar Bupati, sangatlah penting bagi anak didik kita untuk menggali teknologi yang harus dipacu mempersiapkan generasi emas di tahun 2045.

Bupati mengatakan berbagai upaya juga kita lakukan guna meningkatkan kecerdasan pelajar di Dairi. Salah satunya, kata Bupati, adalah program Gasing (Gampang Asik dan Menyenangkan) serta berharap siswa SMP Muhammadyah juga turut menyukseskannya.

“Komitmen kita semua sama-sama mendorong laju pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan. Yang dilakukan PLN ini saya kira selaras dengan program kita Dairi Cerdas. Kita tidak bisa lakukan banyak hal tanpa dukungan banyak pihak seperti yang dilakukan PLN ini. Saya sangat bersyukur, kiranya dengan bantuan ini, silaturahmi antara pemerintah daerah dan PLN tetap berjalan baik, dan tentunya apa yang diberikan bermanfaat bagi anak didik kita,” katanya mengakhiri.

Sementara itu, Asisten Manager PLN UP3 Bukit Barisan, Gilang Endra Basuki menyampaikan juga bahwa bantuan fasilitas perangkat komputer menjadi satu dari sekian program PLN Peduli berlandaskan SDGs yang dapat meningkatkan mutu pendidikan.

PT PLN (Persero) memberikan bantuan perangkat komputer ini sebagai bentuk upaya tanggung jawab sosial perusahaan dalam mendorong perkembangan dunia pendidikan.

Ia juga mengharapkan, pemberian bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan guna mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara secara khsusus siswa di Kabupaten Dairi.

“Dengan diberikan bantuan ini, semoga dapat memaksimalkan kegiatan belajar mengajar di lingkungan sekolah untuk dapat meningkatkan pengetahuan bagi generasi mendatang dalam menghadapi era global,” ujarnya.

Perlu diketahui, program PLN Peduli ini merupakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN kepada lingkungan dan masyarakat yang berkomitmen membangun TJSL dengan fokus Sustainable Development Goals (SDGs), di mana harapannya setiap program CSR bisa menyasar terhadap 17 Program SDGs meliputi pengentasan kemiskinan, pangan, kesehatan, pendidikan, kesetaraan gender, ketersediaan air, ketersediaan energi, peningkatan perekonomian masyarakat, infrastruktur, iklim, pemukiman, ekosistem kelautan, dan juga keberlanjutan untuk mendukung pembangunan.

Hadir juga dalam kegiatan ini, Kadis Pendidikan JW.Purba, Kadispora Rahmat Syah Munthe, Kepala Sekolah SMP Muhammadyah 51 Anwar Irawadi, Penguruan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sidikalang, serta undangan lainnya. (As)

 

Pengatur Lalu Lintas di Medan Ngaku Disiksa Oknum Polisi

Lalu Lintas
Ilustrasi
Seorang pengatur lalu lintas atau, Pak Ogah’ mengaku jadi korban penyiksaan polisi di Jalan Sisimangaraja, Kota Medan, terkait hal ini Polda Sumut meminta maaf dan pelaku telah di priksa Propam.

Korban bernama Ahmad Firdaus (37) warga Jalan Pintu Air Gang Langgar, Kecamatan Medan Kota, dia ditangkap polisi saat sedang mengatur lalu lintas di putaran jalan di Jalan Sisingamangaraja atau tepatnya di antara hotel Grand Antares dan Universitas Budi Dharma, Sabtu (21/10/2023) sekira pukul 18:00 WIB.

Sebelum tertangkap, dia dan kawannya yang lolos sempat dikejar-kejar Polisi sampai akhirnya berhasil dibekuk.

Usai ditangkap, dia ngaku dimasukkan ke dalam truk diduga milik Dit Samapta Polda Sumut, lalu disiksa sekitar 15 personel Polisi.

Di dalam truk, dia mengatakan, dipukuli, ditendang dan ditampar hingga kesakitan dan luka-luka.

“Begitu truk jalan saya disiksa sepanjang jalan. Ditunjang, dipukul, ditampar. Saya gak tau di daerah mana, mungkin di daerah Trakindo turun saya tetap ditunjang mereka,”kata Ahmad Firdaus, Sabtu (21/10/2023).

Kata Firdaus, setibanya di Jalan Sisingamangaraja atau di depan PT Trakindo Utama, jalan lintas Medan-Tebing tinggi barulah dia diturunkan.

Meski sudah diturunkan, dia ngaku tetap ditendang sampai akhirnya terkapar di aspal.

Begitu turun dari truk, dan tergeletak dia ditolong oleh warga. Lalu ia ditumpangi becak motor dan diantar ke Jalan Pintu Air Gang Langgar, Kecamatan Medan Kota.

“Terkapar saya di jalan dan saya minta tolong ke masyarakat, dibayari ongkos becak dan diantar pulang. Kira-kira ada 15 orang yang memukuli,”ucapnya.

Dari kata-kata yang didengar Ahmad Firdaus, sejumlah personel Polisi itu diduga menudingnya merusak putaran jalan yang sudah ditutup. Sementara dia sendiri mengaku tidak ada merusak.

Saat diwawancarai di depan RS Estomihi Medan, Jalan Sisingamangaraja, pria bertubuh kurus ini tergeletak di atas becak bermotor. Bagian tulang rusuk sebelah kirinya nampak memar penuh luka diduga akibat digebuki beramai-ramai.

Napasnya nampak tergenggal-senggal akibat dugaan penganiayaan yang diterimanya.

Lalu Lintas
Korban terbaring usai disiksa Oknum Polisi

Dia sendiri mengakui pekerjaannya sebagai pengatur lalu lintas ilegal merupakan perbuatan yang salah. Tetapi dia tetap lakukan pekerjaan ini karena tidak memiliki pekerjaan lain.

Namun dia juga keberatan jika diperlakukan seperti pencuri dan perampok kejam tak berbelas kasih.

“Kami tahu kami salah. Gak ada kerjaan lain, dari pada kami mencuri segala macam. Kami gak pernah maksa, bukan pungli,” ujarnya.

Di tempat yang berdekatan, saksi bernama Surya Wirawan, mengaku melihat langsung Firdaus ditangkap Polisi lalu dimasukkan ke dalam truk bertuliskan Polda Sumut.

Ia melihat Ahmad ditangkap lalu dipiting Polisi. Akan tetapi dia tidak melihat peristiwa penganiayaan tersebut.

“Saya melihat dia dikejar-kejar dan ditangkap. Ada sekitar 3 orang mobil Polda yang besar itu. Sering lewat sini mereka, bacaan nya Polda,”kaya saksi yang melihat Ahmad ditangkap.

Kepolisian Daerah Sumatera Utara menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya dugaan penganiayaan yang dilakukan belasan personel Dit Samapta Polda Sumut terhadap pengatur lalu lintas jalanan atau ‘Pak Ogah’ bernama Ahmad Firdaus.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan, para pelaku saat ini sedang menjalani pemeriksaan Propam untuk mempertanggungjawabkan atas apa yang telah dilakukan.

Namun demikian Hadi belum menjelaskan berapa personel yang diperiksa.

“Polda Sumut meminta maaf atas kejadian yang menimpa korban dan para pelaku saat ini sedang menjalani pemeriksaan Propam untuk mempertanggungjawabkan atas apa yang telah dilakukan,”kata Kombes Hadi Wahyudi, Senin (23/10/2023).

Hadi menyebut korban saat ini dirawat di RS Bhayangkara TK II Medan.

“Saat ini korban merasakan kondisinya sudah lebih baik setelah mendapatkan perawatan dan berterima kasih atas kepedulian Polda Sumut, ‘katanya. (As/red/tr)

 

Polisi Ringkus Penista Agama Kristen di Medan

Polisi
Polisi ringkus TikToker asal Kota Medan berinisial FM (28), Ia ditangkap polisi atas dugaan penistaan agama, Sabtu (21/10/2023).

FM diduga menistakan agama Kristen lewat akun TikToknya @bangmorteza_. Penista agama itu diamankan di rumahnya di Kota Medan, Sabtu pagi, 21 Oktober 2023, sekitar Pukul 10.00 WIB.

Dalam postingan itu, ia menyampaikan bahasa yang menyinggung cara ibadah umat kristiani dan simbol kayu salib

FM dalam akun Tiktoknya, meminta agar tiang salib dikembalikan ke PLN, jika para penganut agama Kristen telah bertobat.

“Bagi kalian yang masih menyembah itu, tolong pulangkan nanti setelah kalian tobat, Tolong pulangkan nanti tiang itu ke PLN, biar ada untuk gantung trafo sama kabel, oke ya,” kata FM

FM kembali diduga menghina dengan bila nanti ada kesempatan untuk mengunjungi gereja maka akan membawa speaker bluetooth dan memutar lagu ‘Shaun The Sheep’.

“Aku nanti kalau ada kesempatan bisa ngunjungin gereja, kubawa bluetooth speaker lah, nanti kuhidupkan lagunya itu pas masuk nanti kan, Shaun The Sheep,” ujar FM.

Merasa sudah menistakan agama, FM pun sempat menyampaikan permohonan maaf melalui akun Tiktoknya. Namun, proses hukum tetap berjalan dan ia pun ditangkap petugas kepolisian dari Polrestabes Medan.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa mengatakan “Pemilik akun TikTok tersebut sudah diamankan dan sedang menjalani pemeriksaan oleh penyidik Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Medan,” ucap Teuku Fathir Mustafa, Minggu (22/10/2023).

Fathir Mustafa belum bisa menjelaskan lebih detail soal kasus yang menjerat FM. Namun, sejauh ini unggahan FM di akun TikToknya membuat gaduh.

“Untuk keterangan lebih lanjut, akan kami sampaikan setelah pemeriksaan lebih lanjut terhadap tersangka. Saat ini, pelaku masih dalam proses pemeriksaan intensif oleh pihak berwajib,” imbuhnya.

Dalam postingannya, FM diduga menyampaikan bahasa yang merendahkan dan menyinggung cara ibadah umat Kristiani.

Penangkapan ini menunjukkan keseriusan pihak kepolisian dalam menanggapi setiap bentuk penistaan agama yang bisa menciptakan kerawanan sosial di masyarakat. (As/red)

 

Setengah Tahun Kasus Kekerasan Anak di Polrestabes Medan “Mandeg” Polisi Terkesan Cuek

Polrestabes Medan
MEDAN | Hampir 7 bulan kasus kekerasan terhadap anak di Polrestabes Medan jalan ditempat, kasus sekecil itu Polisi belum dapat memberikan kepastian hukum terhadap korban.

Terkait hal itu, penasehat hukum korban penganiayaan seorang remaja berusia 16 tahun dengan inisial MMBD, mengungkapkan rasa kekecewaannya terhadap tindakan oknum penyidik unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Medan.

“Bahwa semula pihak keluarga berharap akan dilakukan rekonstruksi di tempat kejadian perkara (TKP) yang berlokasi di jalan M. Yusuf Jintan Gg Mesjid Percut Sei Tuan pada Jumat sore pukul 16.00 WIB. Seperti dijanjikan Penyidik PPA Polrestabes Medan, kata Ubat Riadi Pasaribu, SH., MH, penasehat hukum korban.

Lanjutnya, “namun, rekonstruksi tersebut tidak terlaksana, dan penyidik PPA hanya melakukan pemeriksaan TKP, “sesalnya.

Polrestabes Medan
Keluarga Korban

Riadi Pasaribu yang didampingi orang tua korban dan korban sendiri, yang masih duduk di bangku sekolah menengah, menekankan pentingnya proses penanganan kasus penganiayaan anak di bawah umur untuk memberikan rasa keadilan kepada keluarga korban.

Sebagai kuasa hukum pelapor, Ubat Riadi Pasaribu, meminta kepada pihak Polrestabes Medan agar segera menangkap pelaku kekerasan terhadap anak yang sudah berstatus tersangka.

Kasus ini telah dilaporkan oleh pelapor pada tanggal 25 Maret 2023 dengan nomor STPLP/B/1015/III/2023/SPKT POLRESTABES MEDAN/POLDA SUMUT.

Kejadian ini dilaporkan oleh Suliwaty karena anak pelapor mengalami perlakuan tindakan kekerasan yang berujung pada kekerasan fisik dan trauma pada anak tersebut.

Ubat Riadi Pasaribu, menyatakan keprihatinannya atas lambatnya penanganan kasus ini, mengingat pelaku sudah berstatus tersangka.

Dia berharap agar pihak Polrestabes Medan segera melakukan penahanan terhadap pelaku yang masih bebas berkeliaran.

Meskipun kasus kekerasan terhadap anak di bawah umur ini telah berlangsung hampir tujuh bulan, kuasa hukum tersebut menegaskan pentingnya penahanan terhadap pelaku untuk memberikan keadilan kepada korban.

Kanit PPA Polrestabes Medan, AKP Gabriellah Angelia Gultom, SIK, MH terkesan cuek ketika ditanya kendala Polisi terkait kasus tersebut.

“Terkait perkembangan penanganan perkara akan kami infokan kepada pelapor, “singkatnya kepada aktiva.news melalui pesan WhatsApp tanpa menjelaskan apapun. Sabtu (21/10/2023).

Sementara Kasat Reskrim, Kompol Teuku Fathir Mustafa dan Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda hingga berita ini terbit tidak merespon konfirmasi awak media ini. (As/Red)

Pemilik Kos di Pancur Batu Rudapaksa Anak Kosnya Sendiri, Pelaku Pengguna Sabu

Kos
Pelaku ketika ditangkap Polisi
Pemilik kos bernama Robihari Agus (24) tega merudapaksa anak kosnya yang merupakan mahasiswi di salah satu universitas di Sumatera Utara. Peristiwa itu terjadi di kamar kos korban di kawasan Jalan Padang Golf, Kecamatan Pancur Batu, Deli Serdang

Dimana ketika mahasiswi berinisial N (18) itu pulang menimba ilmu dari kampusnya, pada Selasa (17/10/2023) lalu.

Menurut Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa, ketika korban tiba di kos, ia terkejut mendapati pelaku sudah berada di dalam kamarnya.

Lantaran kos tersebut milik tersangka, ia dengan gampangnya mengakses seluruh kamar di sana.

“Untuk lokasi kejadian itu di rumah kost. Pada saat itu korban pulang dari kuliah, sudah ditunggu oleh tersangka di dalam kamar kos,” kata Fathir, Jumat (20/10/2023).

Lanjutnya, ketika itu pelaku langsung mengancam korban dan kemudian langsung melampiaskan nafsu bejatnya terhadap korban.

“Karena tersangka ini adalah pemilik rumah kos tersebut, kemudian dilakukan perbuatan itu (rudapaksa),” katanya.

Lebih lanjut, Fathir menyampaikan petugas yang mendapatkan informasi tersebut langsung mendatangi lokasi kejadian dan mencari keberadaan pelaku.

“Tim dari Polrestabes Medan langsung turun ke TKP, kita melakukan penyisiran dan langsung melakukan penangkapan terhadap tersangka,” ungkapnya.

Mantan Kapolsek Medan Baru ini menuturkan, setelah diamankan, polisi pun langsung mengintrogasi tersangka.

“Dari hasil pemeriksaan, tersangka ini mengakui penggunaan narkotika jenis sabu. Sehari sebelum melakukan tindak pidana ini, tersangka juga baru selesai menggunakan narkotika jenis sabu,” katanya.

Kompol Teuku Fathir Mustafa, saat ini tersangka Robihari Agus telah mendekam di sel tahanan dan akan menjalani proses hukum.

“Sudah kita tetap sebagai tersangka yang bersangkutan,” kata Fathir.

Dikatakannya, atas perbuatannya tersangka dikenakan pasal berlapis. Selain melakukan rudapaksa, pelaku juga sempat merampas handphone milik korban.

“Tersangka dikenakan pasal berlapis. Pasal pencurian dengan kekerasan, kemudian pasal 285 KUHP (tentang perkosaan), kita kenakan juga pasal 6 huruf C tentang tindak pidana kekerasan seksual dengan ancaman pidana 12 tahun,” sebutnya.

Fathir menyampaikan, saat ini korban masih dalam keadaan trauma dan perlu menjalani perawatan khusus, dengan dibantu juga dari Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPT PPA) Sumut.

“Untuk korban saat ini sudah dalam perawatan. Atas perintah bapak Kapolrestabes Medan, tim khusus juga dibentuk untuk melaksanakan trauma healing kepada korban,” pungkasnya.

Menurut dekan kampus tempat korban menempuh pendidikan, N Harahap, kejadian tindak asusila yang menimpa mahasiswinya itu terjadi pada Selasa (17/10/2023).

“Tadi malam memang dengar kabar. Cuma untuk kronologisnya belum tahu persis,” kata Harahap dilansir dari Tribun Medan, jumat (20/10/2023).

Ia menjelaskan, korban merupakan mahasiswi semester satu yang ngekos di kawasan kampus mereka

“Dia mahasiswi semester satu,” sebutnya.

Katanya, kasus dugaan rudapaksa tersebut telah dilaporkan oleh orang tua korban ke Polrestabes Medan. (As/tr/red)

Berikut Ini 6 Cara Menghilangkan Panu di Wajah

Panu wajah
Cara menghilangkan panu di wajah bisa dilakukan berdasarkan pada tingkat keparahannya. Untuk panu yang tergolong ringan, pengobatan menggunakan bahan alami, misalnya madu, terbilang efektif.

Sementara pada kasus yang parah, obat antijamur diperlukan untuk menghilangkan panu dan mencegahnya muncul kembali.

Panu disebabkan oleh infeksi jamur Malassezia furfur. Jamur ini normalnya hidup di kulit yang banyak memproduksi minyak. Namun, pertumbuhan jamur yang cepat dan tidak terkendali karena cuaca panas dan lembap akan menyebabkan munculnya panu.

Selain itu, sistem kekebalan tubuh yang lemah, perubahan hormon, dan kurang menjaga kebersihan diri juga bisa menjadi pemicu timbulnya panu.

Panu akan membuat kulit menjadi kering, bersisik, gatal, dan berwarna lebih terang daripada kulit di sekitarnya. Kebanyakan panu timbul di punggung, dada, dan perut. Namun, tidak jarang juga panu timbul di wajah.

Guna mengatasi kondisi tersebut, ada beberapa cara menghilangkan panu di wajah yang dapat dilakukan, mulai dari penggunaan bahan alami hingga krim atau gel antijamur.

Cara Menghilangkan Panu di Wajah
Meskipun tidak menular, panu di wajah bisa mengganggu penampilan hingga membuat penderitanya menjadi tidak percaya diri. Jika Anda memiliki panu di wajah, Anda dapat menerapkan berbagai cara menghilangkan panu di wajah berikut ini:

1. Madu
Sebuah penelitian mengemukakan bahwa madu dapat meringankan gejala panu. Manfaat tersebut diperoleh karena madu memiliki sifat antibakteri dan antijamur sehingga mampu menghambat pertumbuhan jamur penyebab panu.

Untuk menerapkan cara menghilangkan panu di wajah ini, Anda dapat mengoleskan campuran larutan madu dan minyak zaitun ke wajah.

2. Lidah buaya
Lidah buaya juga dapat menjadi salah satu cara menghilangkan panu di wajah dengan menghambat pertumbuhan jamur Malassezia. Manfaat ini diperoleh dari kandungan saponin dan acemannan dalam lidah buaya yang bersifat antijamur.

Untuk menggunakan lidah buaya sebagai cara menghilangkan panu di wajah, Anda perlu mencuci bersih lidah buaya terlebih dahulu. Lalu ambil daging buahnya, haluskan, dan oleskan secara merata ke wajah.

3. Kunyit
Ekstrak kunyit juga dapat digunakan sebagai cara menghilangkan panu di wajah karena tanaman rimpang ini bersifat antibakteri dan antijamur.

Kunyit juga mengandung minyak atsiri dan kurkumin yang berperan dalam menghambat pertumbuhan jamur. Tidak hanya itu, ekstrak kunyit juga dapat mengurangi gatal dan meratakan warna kulit.

Anda dapat membuat masker dari ekstrak atau bubuk kunyit. Caranya adalah campurkan bubuk atau ekstrak kunyit dengan air hingga mengental seperti selai, kemudian oleskanlah secara merata ke kulit wajah.

4. Minyak kelapa
Minyak kelapa sudah dikenal akan ragam manfaat baiknya untuk kesehatan, salah satunya mengatasi infeksi jamur. Oleh karena itu, mengoleskan minyak kelapa juga bisa dimanfaatkan sebagai cara menghilangkan panu di wajah Anda.

Anda bisa langsung mengoleskan minyak kelapa murni ke area kulit yang berpanu untuk menghambat pertumbuhan jamur sekaligus melembapkan kulit.

5. Cuka apel
Cara menghilangkan panu di wajah yang berikutnya adalah dengan menggunakan larutan cuka apel. Bahan ini sering kali digunakan untuk merawat kulit dan melawan jamur Malassezia.

Manfaat tersebut diperoleh karena cuka apel dibuat dari proses fermentasi sari apel, ragi, dan bakteri baik. Proses fermentasi menghasilkan asam asetat yang bersifat antibakteri dan antijamur. Oleh karena itu, Anda bisa menggunakan cuka apel sebagai cara menghilangkan panu.

Untuk mengatasi infeksi jamur, Anda bisa melarutkan 1 sendok makan cuka apel ke dalam segelas air. Celupkan kapas ke dalam larutan cuka dan oleskan dulu pada tangan. Jika tidak menimbulkan gejala iritasi, Anda bisa mengoleskannya ke wajah yang berpanu.

Pastikan untuk selalu melarutkan cuka apel dengan air sebelum dioleskan ke wajah. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan cuka apel untuk kulit berpanu masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan efektivitas dan kemungkinan efek sampingnya.

6. Obat antijamur
Selain bahan-bahan alami, Anda juga bisa menggunakan obat antijamur dalam sediaan krim atau gel yang dijual bebas sebagai cara menghilangkan panu di wajah. Obat ini biasanya lebih efektif jika panu masih tergolong ringan dan baru saja timbul di wajah.

Beberapa obat panu yang dijual bebas dan bisa Anda dapatkan di apotek adalah krim miconazole, krim clotrimazole, dan krim terbinafine.

Pastikan wajah Anda sudah bersih dan kering sebelum menggunakan obat antijamur. Lalu oleskan krim tipis-tipis ke wajah sebanyak 1–2 kali sehari selama 2 minggu, atau sesuai dengan petunjuk yang tertera pada label kemasan.

Perlu diingat bahwa wanita hamil yang menderita panu harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan obat antijamur maupun bahan alami sebagai cara menghilangkan panu di wajah.

Apabila kondisi panu cukup parah dan tidak membaik setelah menggunakan obat antijamur selama 2 minggu, Anda harus berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Dokter bisa meresepkan jenis obat antijamur yang memiliki tingkat efektivitas lebih tinggi, seperti selenium sulfida, ciclopirox, fluconazole, dan itraconazole.

Meskipun bukan kondisi yang berbahaya, perubahan warna kulit yang Anda alami mungkin akan menetap selama beberapa minggu atau beberapa bulan setelah panu menghilang. Selain itu, infeksi jamur ini juga bisa saja kambuh, terutama ketika cuaca lebih panas dan lembap.

Oleh karena itu, Anda dapat mencegah kambuhnya panu di wajah dengan menerapkan beberapa cara berikut ini:

Batasi aktivitas di luar ruangan jika cuaca sedang panas agar tidak langsung terkena paparan sinar matahari dalam waktu yang lama.

Usahakan untuk tidak berkeringat berlebih.
Batasi penggunaan produk perawatan kulit yang berbahan dasar minyak.
Gunakan tabir surya setiap hari sebelum Anda beraktivitas di luar ruangan pada siang hari.

Gunakan obat antijamur saat cuaca panas dan lembap atau sesuai petunjuk dokter guna mencegah dan menghambat pertumbuhan jamur.

Panu umumnya akan hilang dalam beberapa hari setelah pengobatan. Namun, apabila panu tidak kunjung membaik, bahkan gejala panu makin parah meskipun Anda menerapkan berbagai cara menghilangkan panu di wajah, jangan menunda untuk memeriksakan diri ke dokter guna mendapatkan penanganan yang sesuai.