Rabu, April 24, 2024

Kebiasan Buruk Makan Mie Pakai Nasi, Ini Kata Ahli Gizi

Makan mie pakai nasi telah jadi kebiasaan sebagian besar orang Indonesia. Mie selalu dijadikan lauk karena memiliki rasa gurih yang cocok dinikmati sebagai pendamping nasi.

Namun, apakah makan mie pakai nasi aman jika dipandang dari sudut kesehatan?

Mie notabene terbuat dari tepung. Tidak berbeda dengan nasi, mi juga mengandung karbohidrat. Ketika memakan nasi pakai mi, jumlah karbohidrat yang masuk ke tubuh tentu jadi lebih banyak.

Ahli gizi Irtya Qiyamulail menyebut, jika kedua makanan ini dikonsumsi bersamaan, maka zat gizi yang masuk jadi tidak seimbang. Sebab kebanyakan hanya karbohidrat saja.

Padahal kata dia, ada banyak zat gizi yang harusnya terpenuhi dan berasal dari makanan selain karbohidrat. Dan semua zat gizi itu benar-benar dibutuhkan oleh tubuh.

“Kita juga membutuhkan zat gizi lain seperti protein, lemak, vitamin, dan mineral dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan,” kata Irtya di lansir dari CNNIndonesia.com.

Karbohidrat memang jadi salah satu zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Tapi, jumlah yang masuk ke tubuh juga harus seimbang, tidak boleh berlebihan. Sebab jika terlalu banyak, karbohidrat bisa jadi cadangan lemak yang tersimpan di tubuh.

“Hal ini bisa membuat berat badan meningkat,” kata dia.

Irtya menjelaskan, untuk satu porsi mie instan biasanya mengandung 380 kkal. Sementara kandungan karbohidratnya mencapai 54 gram tergantung merk dan jenis mi.

Sementara untuk satu porsi nasi dengan berat 150 gram biasanya mengandung 270 kkal. Kandungan karbohidratnya mencapai 59,7 gram.

Maka, saat Anda mengkonsumsi mie pakai nasi total ada 650 kkal dengan karbohidrat mencapai 113,7 gram dalam sekali makan. Jumlah yang cukup banyak untuk satu kali makan.

Dia pun menyebut, kebiasaan mencampur mie dengan nasi saat makan bukan hal yang bijak. Sebab, makan mie atau nasi saja cukup agar kebutuhan zat gizi lainnya bisa terpenuhi.

“Bisa dengan mengkombinasikan mie dengan kelompok zat gizi yang lain seperti protein bisa telur, daging dan serat seperti sawi, kol, brokoli, dan sayuran lainnya,” kata dia. (As/Cni/Red)

BERITA TERKAIT

- Advertisement -spot_img

BERITA LAIN